Friday, March 30, 2012

BAHAYA KUDIS, KURAP & KUTIL

“Nak Mas pernah dengar yang namanya penyakit Kudis, Kurap dan Kutil....? Tanya Ki Bijak dalam sebuah kesempatan.

“Iya Ki......, itu jenis penyakit kulit menyebabkan kulit gatal-gatal, dan biasaya disebabkan oleh Kuman ki.....” Kata Maula.

Ki Bijak tersenyum mendengar jawaban Maula, “Benar Nak Mas, kudis, kurap dan kutil, adalah nama-nama penyakit kulit yang disebabkan oleh kuman...., tapi yang Aki maksud dari kudis, kurap dan kutil disini adalah Kudis adalah sebuah penyakit yang sekarang ini menjangkiti hampir semua lapisan masyarakat kita, Kudis yang Aki maksud adalah Kurang Disiplin Nak Mas.....” Kata Ki Bijak.

“Ku-Dis...., Kurang Disiplin..., waah Aki bisa saja....” Kata Maula sambil tersenyum.

“Akronimnya memang seperti itu Nak Mas..., dan Kudis jenis ini jauh lebih berbahaya dampaknya daripada kudis yang membuat kulit kita gatas, karena Kudis, kurangnya disiplin inilah yang kemudian telah membuat banyak sekali dampak negative ditengah kehidupan masyarakat kita....”

“Pengemudi yang Ku-Dis menjalankan kendaraanya, telah banyak menimbulkan berbagai kecelakaan lalu lintas dijalan raya.....”

“Aparatur pemerintah yang Ku-Dis, sering bolos, sering datang terlambat, telah menyebabkan banyaknya pelayanan public yang terganggu...”

“Pak polisi yang Ku-Dis dalam menjalankan pekerjaannya, telah menyebabkan banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara...”

“Pelajar, mahasiswa yang Ku-Dis, telah menghasilkan lulusan yang kurang berkualitas dan berdaya saing sangat rendah....”

“Anggota dewan yang Ku-Dis, sering bolos, sering tidur, sering keluyuran keluar negeri, telah mengakibatkan terbengkalainya perundang-undangan yang penting....”

“Para penegak hokum, jaksa, hakim, KPK, pengacara dan lainnta yang Ku-Dis dalam melaksanakan amanah hokum dan perundang-undangan, telah menimbulkan banyaknya ketidak adilan yang melukai rasa keadilan masyarakat...., seorang yang ‘mencuri pisang’ demi mengisi perutnya yang lapar, mendapat hukuman yang jauh lebih berat daripada koruptor yang maling uang rakyat milyaran rupiah....”

“Guru, pada pengajar dan pendidik, yang Ku-Dis, telah banyak menghasilkan murid karbitan yang tidak memiliki adab dan sopan santun sekeluarnya dari lembaga pendidikan.....”

“Seorang muslim, yang Ku-Dis dalam melaksanakan syari’at agamanya, telah melahirkan muslim KTP, islamnya hanya kamuflase, islamnya hanya diijazah saja, islamnya hanya status saja, islamnya hanya disurat nikah saja, sementara dalam kesehariannya, peri kehidupannya jauh panggang daripada api....”

“Dan masih banyak lagi aspek kehidupan di tengah masyarakat kita, yang ketika orangnya atau pelakunya mengidap penyakit ini, menyebabkan berbagai permasalahan yang membuat kita ‘gatal’ melihat dan mendengarnya.....” kata Ki Bijak.

Maula menghela nafas panjang....”Benar Ki...., penyakit Ku-Dis ini sudah sedemikian nyata ditengah kehidupan masyarakat kita, dijalan, dikantor, digedung pemerintahan, digedung dewan, disekolah, dimasjid dan mushola dan bahkan dirumah-rumah, penyakit Ku-Dis ini telah menjangkiti sebagian besar masyarakat kita....., akan halnya dengan Ku-Rap ki....” Kata Maula kemudian.

“Ku-Rap..., Kurang Rapi Nak Mas...., coba tengok sekitar kita, dengan mudah kita temukan tumpukan sampah dimana-mana...”

“Puntung rokok disembarang tempat....”

“Corat-coret hampir disemua dinding jalan...”

“Dan yang lebih menyedihkan, kekurang rapihan ini juga terjadi dilingkungan masjid, qur’an ditempatkan disembarang tempat, toiletnya kotor dan bau meskipun masjidnya besar dan megah..,

“Dikantor-kantor dan instansi pemerintah juga tidak kalah berantakan, arsip dan file ditumpuk disembarang tempat sehingga menyusahkan ketika membutuhkannya....”

“Serta masih banyak lagi ketidakrapihan yang mencerminkan banyaknya orang yang terjangkit penyakit Ku-Rap ini Nak Mas......” Kata Ki Bijak lagi.

“Ya Ki....., bahkan dimasjid pemerintah Ki...., sudah dua bulan ini ana shalat jum’at disana, dan setiap jum’at diumumkan kas masjid yang mencapai lebih dari 75 juta, tapi WC mampet, kran airnya mati saja tidak dibener-benerin, padahal letak masjid itu tepat disebelah kantor bupati ki......” Kata Maula.

“Ya..., seperti itu Nak Mas.....,masih banyak yang menganggap kerapihan sebagai hal sepele dan kemudian mengabaikannya, padahal boleh jadi rapih tidaknya suatu tempat atau orang, merupakan cermin dari orang dan komunitas yang ada didalamnya...” Kata Ki Bijak lagi.

Maula mengangguk-angguk mengamini apa yang barusan diucapkan gurunya, “Kalau Ku-Til apa ki...? Tanya Maula kemudian.

“Kurang-Teliti Nak Mas....., banyak masyarakat kita yang kurang teliti dalam menyikapi sesuatu masalah, sehingga sering sekali kita dengar bentrok antar pemuda, bentrok antar desa, bentrok antar ormas, bentrok mahasiswa dengan aparat, dan masih banyak lagi kerusakan yang ditimbulkan oleh kekurang telitian masyarakat kita dalam menyaring informasi, memilah dan memilih sumber mana yang dapat dipercaya, asal dengar, asal ikut-ikutan....., sehingga mereka mudah terprovokasi yang akibatnya merupakan mereka sendiri.......” Kata Ki Bijak lagi.

“Ku-Dis, Kurang Disiplin, Ku-Rap, Kurang Rapi, Ku-Til, Kurang Teliti, ketiganya penyakit yang sangat merugikan...., lalu apa penyebabnya ki...? Tanya Maula.

“Penyebabnya Ku-Man Nak Mas.....” Kata Ki Bijak.

“Penyebabnya ‘kuman’ ki....?” Tanya Maula.

“Ya Nak Mas...Ku-Man, Kurang Iman......., pelanggaran terhadap kedisiplinan, melanggar undang-undang, melanggar hokum, melanggar syari’at, terjadi karena kurangnya iman, kurangnya keyakinan dan kesadaran bahwa Allah Maha Melihat, bahwa Allah Maha Mengawasi...., sehingga kemudian pengguna jalan hanya akan berlaku disiplin kalau ada polisi, pejabat tidak menerima suap, hanya kalau ada KPK, orang shalat hanya karena malu pada sesama....., mestinya ketika iman seseorang kuat, ketika seseorang meyakini adanya Allah yang Maha Melihat dan Maha Mengawasi, mereka akan tetap disiplin menjalankan aturan, mereka akan tetap taat meski tidak ada orang yang memuji, mereka tidak akan korupsi meski tidak ada KPK, Ku-Man inilah yang menyebabkan banyak terjadi pelanggaran terhadap kedisiplinan....”

“Pun demikian halnya dengan Ku-Rap dan Ku-Til, kedua penyakit inipun diakibatkan Ku-Man yang sekarang banyak menjangkiti hati dan perilaku masyarakat kita Nak Mas.......” Kata Ki Bijak lagi.

Maula menghela nafas panjang, “Jadi kalau mau menyembuhkan penyakit Ku-Dis, Ku-Rap dan Ku-Til harus membersihkan Ku-Man nya ya ki....” Kata Maula.

“Ya Nak Mas...; obat dari semua penyakit itu adalah bagaimana kita mengubah Ku-Man – Kurang Iman, menjadi jenis Ku-Man yang lain, yaitu Kuat-Iman...., insya Allah kita akan diskusi lagi mengenai hal ini Nak Mas, sekarang sudah menjelas waktu ashar.....” kata Ki Bijak segera beranjak untuk mempersiapkan diri menyambut datangnya waktu ashar.

Wassalam