Wednesday, February 12, 2014

Waspada Virus 'Njambon'



“Nak Mas…, Aki akan buat simulasi kecil untuk memberikan gambaran bagaimana orang-orang yang membenci Islam ini membuat tipu daya dengan sangat rapih…” Kata Ki Bijak.

“Bagaimana simulasinya Ki….?”Tanya Maula.

“Pertama, kalau Aki mengatakan ‘siang’,maka Nak Mas harus menjawab ‘terang’, dan sebaliknya, ketika Aki mengatakan ‘malam’, maka Nak Mas harus menjawab ‘gelap’, Nak Mas mengerti…?” Tanya Ki Bijak memastikan.

“Mengerti Ki….” Jawab Maula.

“Kita mulai ya Nak Mas…, ‘Malam’..” Kata Ki Bijak.

“Gelap…” Jawab Maula spontan

“Siang…” Kata Ki Bijak lagi.

“Terang…” Jawab Maula dengan lancar

“Siang….”Kata Ki Bijak lagi

“Terang…” Kata Maula tanpa kesulitan.

Ki Bijak mengangguk, “Sekarang kita ke simulasi kedua Nak Mas, Nak Mas harus menjawab secara terbalik, ketika Aki mengatakan ‘siang’, maka Nak Mas harus menjawab ‘gelap’, dan ketika Aki mengatakan ‘malam’ Nak Mas harus menjawab ‘terang’, Nak Mas siap..?”Tanya Ki Bijak,

“Siap Ki….”Jawab Maula.

“Siang…?”Tanya Ki Bijak.
“Tera…,eh gelap…”Jawab Maula kagok

“Malam…?”Tanya Ki Bijak lagi.

“Gel…terang Ki…”Jawab Maula.

“Nak Mas…, Aki akan jelaskan kenapa pada simulasi pertama Nak Mas dapat menjawab dengan cepat,tepat,lancar,spontan dan tanpa kesulitan adalah karena pertanyaanya dan jawabannya sesuai dengan ‘fitrah’, bahwa siang, siapapun tahu itu ‘pasti’ terang, dan ‘malam’ itu pasti gelap, bahkan seorang anak kecilpun insya Allah mampu mencerna penjelasan ini dengan mudah….”

“Islam adalah agama fitrah, agama yang sesuai dengan logika, agama yang bisa dipahami oleh siapapun, agama yang dengan tepat memisahkan mana haq dna mana yang bathil, mana yang gelap dan mana yang terang……; sampai disini Nak Mas paham..?” Kata Ki Bijak

“Iya Ki, ana paham….”Jawab Maula.

“Lalu kemudian, datanglah orang-orang dengki yang mencoba mengubah ‘fitrah’ tersebut dimembolak-balikannya, dengan mengatakan bahwa siang itu gelap,bahwa malam itu terang, banyak orang Islam yang kemudian menjadi ‘gagap’ dan kebingungan….” Kata Ki Bijak.

“Ana belum paham Ki….” Kata Maula.

“Konkretnya orang-orang yang mencoba ‘menyamarkan’ apa yang sejatinya sudah jelas didalam ajaran islam…;

“Judi yang jelas-jelas haram, disamarkan dengan nama ‘undian berhadiah…’

“Kemudian arak yang jelas-jelas memabukan dan diharamkan, disamarkan dengan sebutan ‘minuman penambah stamina…’

“Kemudia narkoba yang jelas-jelas juga memabukan dan menghancurkan kehidupan seseorang, disamarkan dengan istilah ‘simbol pergaulan masa kini…’

“Belum lagi perzinahan, dengan jelas dan tegas islam mengatakan ‘jangan dekati zina, kemudian dikemas dengan nama ‘hari kasih sayang..;

“Ada lagi korupsi, yang diputar balikan mengatasnamakan rakyak dan lain sebagainya..”

“Perayaan-perayaan,pesta-pesta, hura-hura dan lain sebagainya, dengan berbagai cara disamarkan, agar orang-orang islam tidak bisa melihat dan membedakan dengan jelas seperti jelasnya perbedaan siang dan malam…..” Kata Ki Bijak.
Maula menghela nafas dalam-dalam demi mendengar penjelasan gurunya, “Iya Ki…sayangnya sedikit sekali orang yang menyadari bahwa ini sebuah perangkap bagi kita….” Kata Maula.

“Iya Nak Mas…,hal ini hanya mungkin terjadi karena memang upaya-upaya seperti ini dilakukan dengan sistematis dan continue, seperti simulasi kita tadi, ketika pertama kali Nak Mas diminta untuk memberikan jawaban yang terbalik, Nak Mas agak bingung, tapi Aki yakin setelah dua atau tiga kali pertanyaan, jawabanya Nak Mas akan sama lancarnya dengan simulasi yang pertama….”

“Pun dengan kondisi masyarakat kita Nak Mas, awalnya mungkin kita terkaget-kaget melihat orang-orang main judi, tapi setelah setiap hari melihat dan semakin banyak, perjudian dianggap sesuatu yang biasa saja…”

“Awalnya kita mungkin kaget orang-orang pada mabuk sempoyongan, tapi lama kelamaan kita acuh tak acuh dengan makin merebaknya fenomena ini.”

“Awalnya mungkin kita risih dengan muda-muda yang bukan muhrim berduaan, tapi lihat sekarang, hampir tidak ada lagi orang yang menegur muda-mudi pergi atau berada disuatu tempat berduaan, bahkan tak jarang orang tuanya justru yang menjadi promotornya….naudzubillah…” Kata Ki Bijak lagi.

“Iya Ki…..; seperti di bulan februari ini nih Ki…., biasanya ada hari kasih sayang yang menyesatkan, yang banyak diikuti bahwa oleh remaja-remaja muslim yang usianya baru belasan tahun, dengan mengatas namakan kasih sayang, berapa banyak sudah gugur bunga-bunga oleh kumbang nafsu….” Kata Maula.

“Iya Nak Mas…., Aki sangat-sangat prihatin dengan kondisi ini, Aki sebenarnya ingin berteriak atau bahkan menjerit melihat ‘kejahiliyahan’ telah menutup mata sebagian besar anak-anak muda kita, tapi suara Aki sangat terbatas Nak Mas, paling banter Aki suara Aki didengar oleh santri dan keluarga disini, selebihnya harus ada kekuatan yang lebih besar yang harus mengingatkan generasi muda kita untuk tidak terjebak pada tipu muslihat yang  merusak itu…” Kata Ki Bijak.

“Iya Ki…., ana juga sangat sedih, sepertinya tidak ada yang bisa membendung arus kesesatan ini, ada kelompok-kelompok yang keras, tapi kadang salah sasaran, ada yang mau memberikan nasehat, tapi justru mendapatkan pertentangan dari orang-orang islamnya sendiri..,aneh memang….” Kata Maula.

“karenanya, mari kita selamatkan anak dan keluarga kita saja dulu Nak Mas, bahwa tipu daya warna Njambon (pink) ini sangat berbahaya…” Kata Ki Bijak.

“Iya Ki….” Kata Maula.

Wassalam
Februari 12,2014

No comments:

Post a Comment