“Nak Mas Aki punya sebuah kisah hikmah yang mungkin bisa menjadi ibrah bagi kita, Nak Mas mau mendengarnya….?” Tanya Ki Bijak.
“Tentu ki, ana dengan senang hati mau mendengarkan kisah itu…..” Jawab Maula.
“Kisahnya tentang Ibrahim adham, Nak Mas masih ingat…?” Tanya Ki Bijak.
“Ya ki, ana masih ingat…..” Jawab Maula.
“Suatu ketika, sepulang perjalanan menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham hendak pergi ke Palestine, tepatnya ke masjidil aqsa……”
“Sebagai bekal perjalanannya, beliau membeli satu kilogram kurma yang dijual oleh seorang penjual kurma yang sudah tua…., setelah ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan, Ibrahim mengira bahwa sebutir kurma itu adalah bagian dari kurma yang dibelinya, ia mengambil dan kemudian memakan kurma itu…..” Kata Ki Bijak.
“Lalu apa yang terjadi kemudian ki…?” Tanya Maula penasaran.
“Tentu ki, ana dengan senang hati mau mendengarkan kisah itu…..” Jawab Maula.
“Kisahnya tentang Ibrahim adham, Nak Mas masih ingat…?” Tanya Ki Bijak.
“Ya ki, ana masih ingat…..” Jawab Maula.
“Suatu ketika, sepulang perjalanan menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham hendak pergi ke Palestine, tepatnya ke masjidil aqsa……”
“Sebagai bekal perjalanannya, beliau membeli satu kilogram kurma yang dijual oleh seorang penjual kurma yang sudah tua…., setelah ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan, Ibrahim mengira bahwa sebutir kurma itu adalah bagian dari kurma yang dibelinya, ia mengambil dan kemudian memakan kurma itu…..” Kata Ki Bijak.
“Lalu apa yang terjadi kemudian ki…?” Tanya Maula penasaran.
“Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa, empat Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa, dan seperti biasa, Ibrahim suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra, ia shalat dan berdoa khusuk sekali ketika tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.
“Apa isi percakapan malaikat tentang Ibrahim bin adham ki…?” Tanya Maula.
“Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT, kata malaikat yang satu….” Ki Bijak menirukan percakapan Malaikat.
“Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram,” jawab malaikat yang satu lagi..”
“Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh Allah swt gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya……”
“Astaghfirullahal adzhim” Ibrahim beristighfar, ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma,untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya….”
“Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda, dan Ibrahim berkata pada anak muda penjual kurma;. “Empat bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?” tanya Ibrahim.
“Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma” jawab anak muda penjual kurma itu.
“Innalillahi wa innailaihi roji’un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?”, lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat.
“Nah, begitulah, wahai anak muda, engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa izinnya?” kata ibrahim
“Bagi saya tidak masalah, Insya Allah saya halalkan,tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang, saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya…..” Jawab si penjual kurma
“Dimana alamat saudara-saudaramu ? biar saya temui mereka satu persatu…..” Ibrahim meminta kesediaan sipenjual kurma untuk menunjukan alamat para ahli waris pak tua yang sebutir kurmanya ia makan tanpa meminta izinnya….
“Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui semua ahli waris pak tua penjual kurma yang berjumlah 11 orang, meskipun tempat tinggal mereka berjauhan, Ibrahim terus mencari mereka untuk meminta dihalalkan kurma yang telah dimakannya, akhirnya selesai juga, semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh ibrahim bin adham…….
“Empat bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah Sakhra lagi, tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. “Itulah ibrahim bin adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain….”
“Oooh, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu, diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain,sekarang ia sudah bebas…...” Secara runtut Ki Bijak menceritakan perihal kurma yang dimakan Ibrahim tanpa izin sipemiliknya.
“Astagfirullah………, hanya sebutir kurma yang ‘tidak halal’, tapi daya rusaknya luar biasa ya ki……, doa menjadi tidak makbul, ibadah dan amal jadi tertolak, astaghfirullah….., bagaimana dengan makanan dan minuman yang ada didalam perut ini……” Kata Maula sambil memegangi perutnya, wajahnya nampak khawatir kalau-kalau dalam perutnya terdapat makanan atau minuman yang tanpa ia sadari telah menimbulkan kerugian bagi orang lain, yang dapat mengakibatkan kerusakan amal dan ibadahnya.
“Itulah kenapa kita harus selalu berhati-hati Nak Mas, seperti sering Aki katakan, kadang kita meremehkan sesuatu perbuatan tanpa berfikir dan mempertimbangkan akibat yang akan ditimbulkannya….” Kata Ki Bijak.
“Astaghfirullah….,astaghfirullah…., ya Allah ampuni hamba jika dalam perut hamba ini ada makanan dan minuman yang tidak halal…., ampuni ya Allah……” Kata Maula.
“Insya Allah Nak Mas, dan semoga Allah melindungi kita dari makanan dan minuman yang tidak halal, dan menjaga kita dari kerusakan yang ditimbulkannya,…..” Kata Ki Bijak.
“Amiiin……..”
September 2010