Tuesday, March 13, 2007

IQRA BISMIRABBIKA LADZI KHALAQ

“Biasanya, orang yang tidak banyak baca, dekat dengan kebodohan, dan kebodohan dekat sekali dengan kemiskinan”

Begitu kira-kira cuplikan iklan layanan masyarakat yang mengajak pemirsa untuk banyak membaca (koran), karena membaca merupakan kunci untuk membuka pintu ilmu pengetahuan, dan dengan ilmu pengetahuan itulah gerbang menuju kesuksesan terbuka, baik itu dunia maupun kesuksesan akhirat.

Kalau iklan diatas hanya menyatakan bahwa kekurangan membaca akan menimbulkan kebodohan dan selanjutnya menimbulkan kemiskinan, Islam lebih jauh menyatakan bahwa kemiskinan sangat dekat dengan kemusyrikan.

Lapar yang diakibatkan kemiskinan, memaksa sebagian orang untuk menukar akidahnya dengan sekantong beras dan satu duz indomie

Kebodohan yang akibatkan kemiskinan, memaksa orang untuk terjerat dalam jebakan kekufuran

Kebodohan (ruhani) juga mengakibatkan manusia tidak dapat mengenali diri dan Tuhannya, jadilah ia menuhankan selain-Nya, musyrik jadinya, Naudzubillah.

Untuk itulah jauh sebelum iklan diatas tayang, Al qur’an menempatkan perintah membaca dalam urutan pertama menurut urutan turunnya ayat al qur’an;

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.

Surat Al ‘Alaq ayat satu sampai lima adalah ayat yang pertama diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw di Gua Hira, ketika itu malaikat Jibril memerintahkan Nabi untuk “membaca – Iqra...”

Nabi menjawab “ Ma Ana bi qaari.......saya tidak bisa membaca”, sampai tiga kali Malaikat Jibril mengulang perintahnya, sehingga kemudian Nabi menjawab “Ma aqra – Apa yang harus saya baca?

Kemudian malaikat Jibril melanjutkan, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan...........” sampai ayat kelima surat Al ‘Alaq.

Kalau membaca koran menjadi kebutuhan kita dewasa ini, bagaimana halnya dengan membaca Al Qur’an?

Al Qur’an adalah kalamullah yang berisi petunjuk;

1. Alif laam miin[10].
2. Kitab[11] (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12],

Kalau seorang mekanik hendak menjalankan mesin, harus mengikuti petunjuk yang telah ditentukan agar mesin bisa berjalan dengan aman dan benar, mungkinkah kita menjalankan roda kehidupan kita tanpa petunjuk al qur’an?

Kalau seorang sopir harus melihat rambu dan peta agar dapat selamat sampai tujuan, akankah kita menjalani bentangan hidup kita tanpa Al Qur’an?

Kalau Al Qur’an memberikan petunjuk bagi keselamatan hidup kita, kenapa kita tak membacanya?

Kalau kita menjalani kehidupan ini tanpa bimbingan al qur’an, bukan berani namanya, tapi itu Nekat!

Al Qur’an adalah kalamullah yang berisi penawar dan rahmat;

82. Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (Al Israa:82)

Kalau kita kena bisa ular, perlu penawar / serum yang mampu menawarkan racunnya, mungkinkah kita dapat selamat dari racun-racun dunia, tanpa serum dari Al Qur’an?

Kalau tanaman saja memerlukan siraman air dan cahaya matahari agar dapat hidup dan tumbuh optimal, akankah kita bisa hidup secara benar dan optimal tanpa Al qur’an?

Kalau Al Qur’an merupakan penawar bagi racun-racun kehidupan dan siraman air Rahmat bagi kehidupan, kenapa kita tidak bersegera membacanya?

Al Qur’an adalah kalamullah yang berisi pembeda antara hak dan yang bathil;


185. (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Al baqara:185)


Kalau kita berjalan ditengah kegelapan kita memerlukan suluh lentera untuk menerangi jalan kita, bagaimana mungkin kita berjalan ditengah belantara kehidupan tanpa cahaya pelita Al Qur’an?

Kalau kita Al Qur’an merupakan dian yang mampu menerangi kegelapan hati dan kehidupan kita, kenapa kita tidak membacanya?

Al Qur’an adalah kalamullah yang berisi obat;


57. Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Yunus:57)

Kalau kita demikian gelisah ketika kita dijangkiti penyakit kanker, kenapa kita tak takut menderita kesombongan?

Kalau kita demikian gelisah ketika kita dijangkiti penyakit lever, kenapa kita tak takut menderita penyakit riya?

Kalau kita demikian gelisah ketika kita dijangkiti penyakit menular, kenapa kita tak takut menderita penyakit kemunafikan?

Kalau kita bersegera kedokter untuk mengobati penyakit lahiriah kita, kenapa kita tidak bersegera membaca al qur’an untuk mengobati penyakit yang ada didalam dada?

Kalau membaca koran demikian banyak manfaatnya, maka membaca al qur’an adalah jauh lebih banyak manfaatnya.

Al Qur’an adalah satu-satunya “bacaan” yang memberikan balasan pahala bagi yang membacanya.

Al Qur’an adalah satu-satunya “bacaan” yang akan memberikan syafa’at (dengan izin Allah) bagi yang membacanya

Al Qur’an adalah satu-satunya “bacaan” yang akan mampu memberikan ketenangan jiwa bagi yang membacanya.

Al Qur’an adalah satu-satunya “baacaan” yang dijamin keaslian dan kemurniannya.

Al Qur’an adalah satu-satunya “bacaan” yang sempurna, karena memang Al Qur’an adalah hasil karya Yang Maha Sempurna.

Kalau dengan membaca koran kita bisa terhindar dari kebodohan,maka membaca Al qur’an akan menjadikan kita bukan sekedar manusia yang pandai secara fikri, lebih dari itu, al Qur’an menawarkan kecerdasan rohani, kecerdasan spritual, kecerdasan yang mampu mengantar orang yang membacanya terhindar dari kemiskinan didunia, maupun kemiskinan diakhirat kelak.

So.......Vini, Vidi, Vici, Baca Al Qur’an, Pahami Al Qur’an dan Amalkan.........Insya Allah kita menjadi manusia yang “kaya” secara hakiki, dan terhindar dari kemiskinan ahlaqi

Wasaalam

Maret 13, 2007

No comments:

Post a Comment