Sunday, July 11, 2010

PERCAYA GURITA, BUKAN PERILAKU MODERN

“Mempercayai gurita, burung atau hewan lain bisa ‘meramal’ sebuah hasil pertandingan sepakbola, bukanlah perilaku manusia modern Nak Mas, tapi perilaku jahilayah yang bathil dan bertentangan dengan akal sehat, bagaimana mungkin manusia yang berakal, bertuhan pada hewan yang jelas-jelas tidak memiliki akal….?” Kata Ki Bijak menyikapi pertanyaan Maula mengenai maraknya perbincangan mengenai sekor gurita yang ramai diberitakan karena dipercayai bisa meramal hasil pertandingan sepakboa.

“Iya ki…., orang berakal sehat tidak akan melakukannya, tapi itu yang terjadi sekarang ini, seekor gurita didewakan oleh banyak orang karena konon bisa menebak hasil pertandingan bola, dan yang lebih mengherankan, kepercayaan pada ramalan gurita ini justru terjadi dinegara yang mengklaim mereka sebagai Negara maju…, tapi ternyata sama saja, merekapun mempercayai hal konyol yang menggelikan……” Tambah Maula.

“Jahilayah…., bukanlah semata mereka tidak bisa baca tulis Nak Mas, jahiliyah bukan semata mereka tidak bisa komputer, zaman jahilayah, bukanlah zaman tidak adanya orang ‘pintar’, jahiliyah adalah kondisi dimana manusia pada zaman itu tidak mengenal siapa tuhannya, mereka tidak mengenal Allah sebagai dzat yang menciptakan mereka, mereka tidak mengakui Allah sebagai Rabbul’alamin……, maka sangat boleh jadi, dizaman kita sekarang ini, benih-benih kejahiliyahan sedang tumbuh subur ditengah masyarakat dunia, bukan saja dinegara kita, tapi juga masyarakat dinegara-negara yang mengklaim sebagai Negara yang maju…….” Kata Ki Bijak lagi.

“Abu Jahl dan Abu Lahab itu bukan yang yang tidak bisa baca tulis ya ki…?” Tanya Maula.

“Bukan Nak Mas, meski dizaman itu belum ada komputer, tapi Abu Jahl dan Abu Lahab bukanlah orang 'bodoh', tapi justru mereka dari golongan orang ‘terpandang’ ditengah kaumnya, kenapa mereka disebut dedengkot jahiliyah, karena mereka tidak bisa melihat kebenaran yang dibawa Baginda Rasul yang menyeru pada Allah yang Esa…., karena keingkarannya pada kebenaran itulah mereka disebut jahil…….” Kata Ki Bijak.

“Jadi…., dizaman kita sekarang inipun mungkin banyak juga Abu Jahal atau Abu Lahab ki….?” Tanya Maula.

“Waallahu’alam Nak Mas, nanum jika kita bercermin pada perilaku Abu Jahl dan Abu Lahab yang mengingkari Allah yang Esa, sangat jelas bahwa perilaku seperti itu ‘masih hidup’ dizaman sekarang ini, jika dulu kaum quraisy kafir karena telah menyekutukan Allah dengan berhala seperti Lata dan Uzza, maka sekarang ini, banyak manusia yang menyekutukan Allah dengan berbagai berhala modern, salah satunya seperti yang Nak Mas ceritakan tadi, mereka mempercayai gurita atau burung nuri memiliki kemampuan untuk mengetahui hasil akhir sebuah pertandingan, padahal dengan sangat jelas Allah menyatakan bahwa syirik adalah dosa yang tak berampun, sebagaimana firman_Nya dalam surat An-nissa 48 dan ayat 116:

48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar.

116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah tersesat sejauh-jauhnya.


Maula menghela nafas panjang mendengar penuturan gurunya, betapa pertandingan sepakbola yang seharusnya menarik dan enak ditonton, justru sekarang ini telah bergeser menjadi jalan setan untuk menyesatkan banyak orang.

“Setan memang pintar memilih jurus dan cara untuk menyesatkan manusia, setan bisa menggunakan media apapun untuk menjerumuskan manusia untuk menjadi temannya dineraka kelak, karenanya kita harus selalu waspada dengan muslihat setan yang senantiasa siap menggelincirkan mereka yang ‘lemah dan kosong’ dengan kelicikannya……” Kata Ki Bijak lagi.

“Mereka yang lemah dan kosong ki….?” Tanya Maula.

“Yang mereka yang lemah iman, dan mereka yang hatinya kosong dari mengingat Allah, mereka itulah sasaran empuk setan untuk dijadikan temannya dineraka kelak……, setan layaknya angin yang akan memasuki setiap relung hati yang kosong dari mengingat Allah, seperti angin mengisi perut kosong hingga perut kita kembung..”

“Tapi setan tidak akan bisa masuk kedalam hati yang senantiasa terisi dengan dzikir kepada Allah, serta memiliki benteng iman yang kokoh, sebagaimana Allah maklumkan dalam al qur’an bahwa tipu daya setan hanya akan mengena pada mereka yang memang mau mengikuti tipu daya setan…….; Kata Ki Bijak sambil mengutip beberapa ayat dalam Surat Al A’raf;

16. Iblis menjawab: "Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,
17. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya".

“Akan halnya mereka yang mempercayai ramalan gurita ki…?” Tanya Maula.

“Gurita itu tidak bisa ngomong Nak Mas, gurita pun Aki yakin tidak mengerti hal ikhwal sepakbola, lalu bagaimana mungkin ada orang yang mempercayai sesuatu yang dihasilakan oleh mahluk yang ia sendiri tidak tahu menahu tentang hal itu….?”

“Kalau analisa para pakar sepakbola yang mumpuni dibidangnya saja masih banyak yang salah, entah teori mana atau ilmu apa yang mereka gunakan sehingga mereka mempercayai seekor gurita dengan demikian yakin….?” Kata Ki Bijak penuh heran.

“Kasihan si guritanya ya ki, ia tidak tahu apa-apa, tapi ia dipaksa untuk melakukan ‘kegilaan’ manusia yang tidak masuk akal, kalau saja gurita itu bisa ngomong, mungkin gurita itu bilang ‘nih manusia pada aneh’, mengaku berakal, tapi nanya ke gue, mana gue tahu’…..heee hee….” Kata Maula mengandaikan gurita bisa berbicara.

“Tugas setiap kita hanya mengingatkan mereka yang mungkin lupa Nak Mas, mereka yang lupa bahwa hanya Allah-lah yang mengatahui hal-hal yang akan terjadi, tidak ada sesuatu pun yang bisa mendahului kehendak_Nya, pun termasuk siapa yang akan menjadi juara piala dunia di afrika nantinya……”Kata Ki Bijak.

“Jadi siapaun nanti yang akan menjadi juara, apakah itu Belanda atau Spanyol, bukan karena ramalan si gurita ya ki…..” Kata Maula.

“Bukan Nak Mas, siapapun yang nanti akan menjadi juara, adalah mereka yang secara syaria’at lahiriah telah mempersiapkan diri dengan baik, dan secara hakekat karena memang Allah menghendaki mereka menjadi juara, bukan karena gurita atau karena hal lainnya……” Kata Ki Bijak.

“Mudah-mudahan orang-orang pada sadar ya ki, bahwa setan tengan bergerilya mencari mangsa untuk menyesatkan manusia kejalan kemusyrikan……” Kata Maula berharap.

“Dan semoga Allah melindungi kita dari tipu daya setan yang merupakan musuh yang nyata bagi manusia Nak Mas……” Kata Ki Bijak menimpali.

“Amiiin……..” Maula mengamini.

Wassalam.

July 11, 2010

No comments:

Post a Comment