Monday, November 10, 2008

5s+1i=BAHAGIA

“Boleh saja Nak Mas, silahkan Nak Mas mencari tambahan penghasilan diluar pekerjaan Nak Mas sekarang, yang mesti Nak Mas ingat adalah tujuan kita bukan untuk mengumpulkan harta, tapi semata karena Allah, untuk memenuhi kasab lahiriah dengan potensi yang Allah anugerahkan kepada Nak Mas.....” Kata Ki Bijak menjawab pertanyaan Maula apakah boleh ia mencari tambahan penghasilan diluar pekerjaannya sekarang.

“Dan satu lagi Nak Mas, kalau Aki tidak salah ingat, Nak Mas pernah bercerita bahwa Nak Mas dipertemukan Allah dengan ‘orang kaya yang tidak bahagia......?’ Tanya Ki Bijak.

“Benar Ki, bahkan sampai sekarang pun ana masih sering menemukan ‘orang-orang kaya yang tidak bahagia’ disekitar ana, kenapa ki.....?” Tanya Maula.

“Nak Mas harus ingat benar hal itu, bahwa kekayaan seseorang tidak menjamin seseorang akan bahagia, karenanya, kalau pun nanti Nak Mas benar memiliki penghasilan baru, maka bukan kekayaan itu yang Nak Mas kejar, tapi kebahagiaan, baik kebahagiaan fi dunya dan kebahagiaan diakhirat kelak, karena sekali lagi banyak dan bertumpuknya harta tidak menjamin kebahagiaan seseorang......................” tambah ki Bijak.

“Baik ki, insya Allah ana akan ingat selalu pesan Aki, lalu bagaimana caranya agar kita bahagia ki...............?” Tanya Maula.

“Rumusnya sederhana Nak Mas, 5s+1i=bahagia...............” kata Ki Bijak.

“5s+1i=bahagia, ki............?” Tanya Maula.

“Benar Nak Mas, mereka yang mampu menerapkan rumus 5s+1i ini, insya Allah akan menemukan kebahagiaan dalam kehidupannya, 5s yang Aki maksud adalah Syukur, Sabar, Shaum, Silaturahim, Sedekah dan I_nya dengan Ikhlas...............” kata Ki Bijak.

“Syukur, Sabar, Shaum, Silaturahim, Sedekah dan I_nya dengan Ikhlas.................” Maula mengulang pitutur gurunya.

“Dengan memaknai dan mengamalkan 5s dan 1i, insya Allah akan melahirkan S yang lainnya, syukur, sabar, shaum, silaturahim dan sedekah akan melahirkan rasa Senang, melahirkan Senyum, kemudian membuatnya Sehat senantiasa, hingga ia Selamat, Sejahtera sampai Surga.........” kata Ki Bijak.

“Meski kita tinggal dirumah Sangat Sederhana, yang Sempit dengan Sedikit Semen sehingga Susah Selonjor sekalipun ya ki..................” Kata Maula menambahkan dengan sedikit candaan.

“Insya Allah Nak Mas, rumah sederhana yang disyukuri, jauh lebih berharga daripada rumah bertingkat yang hanya menjadikan pemiliknya lupa kepada yang memberikan rumah itu.....,

“Rumah yang sempit yang menjadikan kita orang yang sabar menerimanya, jauh lebih lapang daripada rumah mewah yang menjadikan pemiliknya lupa daratan....,

“Rumah yang dibangun dengan sedikit atau tanpa semen sekalipun, yang dibangun dengan jerih payah sendiri, dibangun dari uang halal dan berkah, jauh lebih bercahaya daripada rumah beton yang dibangun dengan uang yang haram dan tidak berkah.....................” Kata Ki Bijak tidak kalah sigap.

“Dan ikhlas dan keikhlasan kita menjadi penyempurna dari syukur kita, dari sabar kita, dari shaum dan sedekah kita, insya Allah, mereka yang didalam hatinya tertanam ke 5s dan 1i tadi, tidak akan gamang dalam menjalani kehidupannya.......” kata Ki Bijak.

Maula manggut-manggut mendengarkan nasehat gurunya, ia demikian meresapi kata demi kata yang teruntai dari lisan gurunya.

Sejurus kemudian, Ki Bijak memecah kesunyian “Nak Mas sudah punya rencana apa untuk menambah penghasilan......?” Tanya Ki Bijak.

“Belum tahu ki, ada beberapa orang teman yang menawarkan dan mengajak beberapa jenis usaha, tapi ana masih belum menentukan akan memilih yang mana.......” Kata Maula.

“Minta kepada Allah dengan meningkatkan kadar T.H.T nya Nak Mas........” kata Ki Bijak.

“Dengan T.H.T ki.....?” tanya Maula.

“Benar Nak Mas, perbanyak dan perbagus shalat Tahajud_nya, kemudian mohon kepada Allah untuk diberikan kemudahan dalam menemukan dan menentukan pilihan usaha apa yang akan Nak Mas geluti dengan shalat Hajat, dan jangan lupa senantiasa ber-Taubat, dengan memperbanyak istighfar, semoga degan THT ini Nak Mas akan mendapatkan apa yang Nak Mas inginkan dengan tetap mengedepankan Allah sebagai satu-satunya tujuan dan sandaran dalam melakukan apapun...........” kata Ki Bijak.

“5s+1i & THT..........,rumus yang sederhana sebenarnya ya ki..............” Kata Maula.

“Sederhana memang, tapi hanya mereka yang berkomitmen tinggi terhadap kebahagiaan sajalah yang mau melaksanakan rumus-rumus tersebut........” kata Ki Bijak.

“Do’a kan agar ana bisa melaksanakan rumus-rumus kebahagiaan itu ya ki.....” kata Maula.

“Insya Allah Nak Mas........” Jawab Ki Bijak.
Wassalam

November 05,2008

No comments:

Post a Comment