Wednesday, September 16, 2009

JAGALAH SEHATMU……

“Terlepas dari halal haram rokok yang masih banyak diperdebatkan para ahli; Aki lebih senang untuk mengajak kita berfikir lebih bijak mengenai masalah ini Nak Mas, dan kita bisa memulai pemifikiran kita dengan sebuah pertanyaan; apa manfaat rokok bagi kita, Nak Mas bisa sebutkan beberapa contoh manfaat rokok….?” Tanya Ki Bijak memulai perbincangan mengenai pro kontra pengharaman rokok.

Maula terdiam, ia nampak sangat kesulitan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan gurunya;

“Apakah rokok membuat kita kenyang…?” Tanya Ki Bijak memancing, demi melihat Maula belum juga menemukan jawaban atas pertanyaannya.

“Tidak ki, rokok sama sekali membuat seseorang yang menghisapnya menjadi kenyang.

“Apakah rokok membuat seseorang kelihatan lebih gagah…?” Tanya Ki Bijak lagi.

“Tidak juga, ana sering lihat banyak wanita yang merokok, jadi merokok sama sekali tidak membuat seseorang menjadi kelihatan gagah….” Jawab Maula.

“Lalu apakah dengan merokok kita akan sehat…?” Tanya Ki Bijak lagi.

“Boro-boro sehat ki, merokok justru akan banyak mengganggu kesehatan, baik itu kesehatan diri sendiri, kesehatan lingkungan dan kesehatan orang-orang disekitarnya….” Jawab Maula.

“Adakah rokok menguntungkan secara financial Nak Mas..?” Tanya Ki Bijak.

“Ya tidak lah ki, rokok jelas-jelas merupakan pembelanjaan yang menghabiskan uang yang tidak sedikit, bahkan untuk sebagian orang, belanja rokoknya melebihi pembelanjaan makan siangnya…..” Kata Maula.

“Lalu kalau Aki tanya sebaliknya, Nak Mas bisa sebutkan ‘kerugian’ dari merokok…?” Tanya Ki Bijak.

“Merokok jelas merugikan kesehatan, merugikan keuangan, merusak penampilan, dan cenderung mubazir ki…, merokok tidak membuat kita kenyang, merokok tidak membuat kita sehat, merokok juga tidak menambah apapun bagi kita kecuali kerugian…….”Kata Maula dengan mudah menemukan mudharat dari rokok.

Ki Bijak tersenyum mendengar penuturan Maula; “Bagi Aki, apa yang Nak Mas sebutkan tadi sudah cukup menjadi alas an untuk tidak merokok, biarlah orang-orang yang kompeten dalam hukum dan dalil saja yang berdebat untuk menentukan hukum halal dan haramnya rokok, dan semoga dengan tidak merokok kita bisa menjalankan perintah Allah untuk tidak berlaku mubazir dan untuk tidak menganiaya diri sendiri……” Kata Ki Bijak lagi.

“Dengan merokok kita menganiaya diri sendiri ki…?” Tanya Maula lagi.

“Aki sering mendengar alas an orang yang merokok, mereka mengatakan bahwa dengan merokok mereka tidak merugikan siapa-siapa, uang yang mereka pakai, uang mereka sendiri, mereka tidak mencuri untuk merokok, mereka juga tidak merampok untuk merokok…., semua itu mungkin benar…..”

“ Tapi mungkin mereka sedikit khilaf bahwa dengan merokok mereka telah mencuri vitamin-vitamin yang dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat, mungkin mereka juga khilaf bahwa dengan sedemikian banyak racun yang terkandung dalam rokok, mereka telah merampok hak hidup sehat tubuh mereka, mereka mungkin juga mungkin sedikit khilaf bahwa menjaga kesehatan, salah satunya dengan tidak merokok, merupakan ‘kewajiban’ kita sebagai penerima nikmat sehat dari Allah swt……, benar bahwa sakit tidak semata diakibatkan oleh merokok, tapi juga benar bahwa merokok meningkatkan potensi sakit bagi pengisapnya…..” Kata Ki Bijak.

“Ki, kalau ada yang mengatakan kalaupun sakit, yang sakit kan dirinya sendiri, bukan diri orang lain, kalau paru-parunya bolong, itu kan paru-parunya sendiri, kalau jalan darahnya tersumbat, juga aliran darahnya sendiri, kalau jantungnya terganggung, juga jantungnya sendiri, jadi sebagian mereka beranggapan masalah merokok merusak kesehatan atau tidak, itu bukan hal besar…..” Kata Maula.

Ki Bijak tersenyum mendengar penuturan Maula; “Nak Mas, kita tidak pernah membeli kesehatan, kita tidak pernah membeli paru-paru kita, kita tidak pernah membeli otot dan saluran vena dan arteri kita, kita tidak pernah membeli jantung kita, mata kita, hidung kita, kaki dan tangan kita,semuanya kita tidak pernah membelinya, semuanya titipan dan amanah dari Allah, jasad kita ini adalah sarana bagi kita untuk mengabdi kepada Allah, jadi menurut hemat Aki, adalah kurang bijak kalau kemudian kita mengklaim tubuh dan jasad kita ini milik kita, dan memperlakukan amanah ini dengan semena-mena sehingga merusak amanah yang Allah titipkan kepada kita……” Kata Ki Bijak.

“Iya ya ki, dengan pola hidup sehat saja, anggota tubuh kita ini akan tetap mengalami penurunan fungsi dan kerusakan karena dimakan usia, apalagi dengan pola hidup yang kurang sehat ya ki…..” Kata Maula.

“Sekali lagi Aki katakan bahwa diperlukan kebijakan dan kearifan kita untuk menentukan mana yang terbaik bagi kita, berdebat saja tidak akan banyak membantu kita untuk dapat mensyukuri nikmat jasmani yang tiada terkira ini…..” Kata Ki Bijak.

“Iya ki…, ya Allah jadikan kami orang-orang yang pandai menjaga amanah_Mu dan orang-orang yang pandai bersyukur kepada_Mu……, sehatkan badan kami, sehatkan hati kami, sehatkan fikiran kami agar kami dapat mengabdi kepada_Mu dengan baik sesuai tuntunan dan sunnah rasul_Mu……” Kata Maula memohon kepada Allah.

“Amiiiiin…” Ki Bijak menimpali.

Wassalam

September 15,2009

No comments:

Post a Comment