Friday, July 2, 2010

BERSYUKUR ITU……

“Kenapa Nak Mas, sepertinya ada yang mengganggu pikiran Nak Mas….? Tanya Ki Bijak, melihat rona wajah Maula yang agak berbeda dari biasanya.

“Iya ki, rencananya minggu ini ana mau beli kitab yang Aki sarankan kemarin, tapi nggak jadi…., uangnya belum cukup ki…” Kata Maula.

“Bukannya kemarin Nak Mas bilang minggu ini Nak Mas dapat bonus dari kantor…?” Tanya Ki Bijak lagi.

“Iya ki, bonusnya sudah dibagikan, tapi nilainya jauh dari perhitungan ana kemarin, jadi uangnya ana pakai untuk melunasi hutang dulu, sementara beli kitabnya ana tunda, nggak apa-apa kan ki….” Kata Maula.

Ki Bijak tersenyum mendengar penuturan Maula; “Nak Mas…, tidak apa-apa kalau Nak Mas menunda pembelian kitab itu, dan Nak Mas tidak perlu kecewa karena bonus Nak Mas tidak sesuai dengan perhitungan Nak Mas, karena itulah rezeki yang Allah karuniakan kepada Nak Mas untuk saat ini…..” Kata Ki Bijak menasehati.

“Tapi ki, bonus kali ini ‘aneh, masak lebih kecil dari tahun sebelumnya, padahal gaji pokoknya sudah naik….” Maula masih penasaran.

Ki Bijak kembali tersenyum mendengar Maula yang masih nampak sedikit kesal, “Nak Mas…, memang benar yang menghitung bonus itu secara syariat pihak perusahaan, tapi bagi kita yang beriman kepada Allah, harus meyakini bahwa apa yang diputuskan perusahaan itu hakekatnya adalah putusan Allah jua, besar kecilnya bonus atau rezeki kita, sudah diatur Allah jauh sebelum pihak perusahaan memutuskan berapa jumlah bonus yang akan Nak Mas terima sekarang……” Kata Ki Bijak lagi.

“Astaghfirullah…., benar Ki….., mau orang jepang, mau bule atau siapapun, tetap saja mereka dalam kekuasaan Allah ya ki, sekalipun mereka tidak mengakui Allah…..” Kata Maula menyadari kealfaannya.

“Ya Nak Mas, tidak ada kekuasaan atau kekuatan apapun yang mampu member rezeki pada kita selain Allah, pun dengan jepang, dengan bule atau siapapun, hanya Allah sajalah yang mampu melapangkan atau menyempitkan rezeki kita dengan qudrat dan iradahnya…, lagi pula boleh jadi ada banyak pelajaran yang dapat Nak Mas petik dari apa yang Nak Mas dapati sekarang….” Tambah Ki Bijak lagi.

“Pelajaran ki…..?” Tanya Maula.

Ki Bijak mengangguk, “Nak Mas masih ingat dengan ayat Allah dalam surat A-rum 37 dan Az-Zummr 52..? Tanya Ki Bijak.

“Iya ki…..” Jawab Maula sambil membaca ayat dimaksud;

37. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Sesungguhnya Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan dia (pula) yang menyempitkan (rezki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman.

52. Dan Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman.

Ki Bijak mengangguk untuk membenarkan apa yang Maula baca; “Pelajaran pertama yang dapat kita ambil adalah bahwa kita harus senantiasa memperbaharui keimanan kita bahwa Allah-lah yang memberi rezeki pada kita, bukan perusahaan, bukan atasan, mereka hanyalah wasilah dari Allah untuk menyalurkan rezeki pada kita…..” Kata Ki Bijak.

“Iya ki….” Jawab Maula pendek.

“Pelajaran yang kedua, berhati-hatilah ketika kita punya rencana, jangan ujub, jangan takabur, jangan merasa bisa melakukannya sendiri tanpa izin Allah, seperti rencana Nak Mas untuk membeli kitab kemarin, tujuannya bagus, hanya jangan lupa, ucapkan insya Allah, sehingga kehendak kita selaras dan tidak mendahului kehendak Allah…..” Kata Ki Bijak lagi.

Maula mengangguk tanda mengerti;

“Pelajaran yang ketiga, kita harus belajar lagi memaknai syukur dengan benar, sekali-kali kita tidak akan bisa mensyukuri nikmat Allah yang besar, jika kita belum mampu mensyukuri nikmat yang kecil, seperti sekarang ini, Nak Mas tengah diuji oleh Allah, mampukah Nak Mas mensyukuri bonus yang kecil, sebelum insya Allah Nak Mas akan mendapat bonus yang lebih besar, dan ingat, barang siapa mensyukuri nikmat Allah, maka Allah akan menambah nikmat_Nya, dan barang siapa kufur, maka azab pedih menantinya……” Kata Ki Bijak sambil mengutip ayat Allah dalam surat Ibrahim;

7. Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

“Iya ki, ana mengerti……” jawab Maula pendek

“Jadi sekarang Nak Mas masih ‘kesal’ karena bonusnya kecil….?” Tanya Ki Bijak sambil senyum.

“Insya Allah tidak lagi ki…., justru ana makin menyadari bahwa masih banyak yang harus ana perbaiki untuk mendapat ‘bonus’ dari Allah, ana merasa syukur ana masih kurang, ana merasa tahajud ana masih bolong-bolong, ana juga merasa sedekah ana masih sedikit, semoga ini menjadi awal bagi ana untuk memperbaikinya ki…..” Jawab Maula.

“Itu baru santri Aki……” Kata Ki Bijak sambil mengacungkan dua jempol untuk Maula.

Maula tersenyum dan menyalami gurunya untuk pamitan.

Wassalam

July 2, 2010

No comments:

Post a Comment