“Dalam hal apapun, persiapan selalu memiliki peran penting dalam sebuah proses…., baik itu dalam proses pelaksanaan sebuah proyek, dalam proses produksi, dalam proses pekerjaan, atau bahkan dalam proses menuju tangga juara sebuah kejuaraan, persiapan…., adalah salah satu factor lahiriah yang sangat menentukan berhasil tidaknya tujuan yang hendak dicapai……” Kata Ki Bijak, mengenai pentingnya persiapan.
“Iya ki….., dalam putaran piala dunia kemarin, memang sangat terlihat tim atau pemain mana yang memiliki persiapan yang baik atau sebaliknya…., tim dan pemain dengan persiapan yang baik, menampilkan permainan yang baik pula, sementara mereka yang persiapannya kurang, mainnya pun kurang memuaskan….” Kata Maula mengibaratkan pentingnya perisapan dalam sebauh pertandingan sepakbola.
“Ya Nak Mas, meski persiapan yang baik, tidak menjamin sebuah tim menjadi juara, setidaknya dengan persiapan yang baik akan membuat penampilan mereka tidak mengecewakan, terlepas dari hasil akhir yang dicapai…..”,
“Pun demikian dengan ibadah ramadhan Nak Mas, kalau Aki tidak salah hitung, hari ini, adalah tepat 25 hari sebelum tanggal 1 ramadhan 1431 H akan tiba…., dan sama halnya dengan yang lain, persiapan untuk memasuki gerbang ramadhan, akan sangat membantu kita untuk menjalani shuam ramadhan dan ibadah lainnya dibulan mulia ini dengan sebaik-baiknya, dengan harapan tentu diakhir ramadhan nanti kita akan menjadi ‘pemenang-pemenang’ ramadhan yang mendapat predikat ‘mutaqien’…..” Kata Ki Bijak.
“Masya Allah.., sekarang sudah masuk bulan Sya’ban ya ki….., ya Allah, rasanya cepat sekali waktu berlalu, syukur Alhamdulillah.., semoga kita bisa sampai keramadhan lagi ya ki……” Kata Maula, baru menyadari bahwa ramadhan hanya tinggal dalam hitungan hari.
“Memang sepantasnyalah kita bersyukur dengan karunia umur yang Allah anugerahkan kepada kita, namun mensyukuri nikmat umur, hingga kita dipertemukan dengan ramadhan lagi, bukan semata dengan ungkapan kata-kata, namun lebih dari itu, rasa syukur kita harus kita barengi dengan tindakan nyata, yakni mempersiapkan diri memasuki gerbang ramadhan dengan sebaik-baiknya, jangan sampai setelah kita menunggu kedatangan ramadhan sepanjang tahun, tapi begitu ramadhan tiba, kita tidak mengisinya dengan hal-hal yang dicontohkan baginda Rasul…..” Kata Ki Bijak lagi.
“Iya ya ki, ramai-ramai orang menggemakan ramadhan akan tiba, tapi kadang pelaksanan ramadhannya sendiri ala kadarnya saja, shaumnya pun asal shaum saja, bahkan tak jarang dengan alas an melaksanakan shaum, ibadah lainnya jadi malas-malasan karena lapar…..” kata Maula.
“Karenanya kita harus mempersiapkan diri dengan baik Nak Mas, agar kita tidak termasuk kedalam golongan orang yang menyia-nyiakan ramadhan…..” Kata Ki Bijak lagi.
“Apa saja persiapannya ki…..?” Tanya Maula.
“Banyak hal yang bisa kita lakukan demi mencapai hasil ibadah yang maksimal selama bulan ramadhan; beberapa diantaranya adalah persiapan mental, persiapan spiritual, persiapan fikriyah, persiapan fisik dan materi, dan yang tak kalah penting adalah kita membuat perencanaan atau agenda untuk meningkatkan prestasi ibadah kita dibulan ramadhan…….” Kata Ki Bijak.
“Persiapan mental artinya mempersiapkan mental kita untuk focus dan konsentrasi menjalankan ibadah ramadhan, tidak terganggu dengan hal-hal lain semisal keinginan membeli baju baru atau kesibukan untuk persiapan mudik misalnya…, begitu ki….?” Kata Maula mencoba mendefinisikan.
“Benar Nak Mas, persiapan mental adalah bagaimana kita menjaga konsentrasi ibadah agar memperoleh hasil maksimal…..” Ki Bijak membenarkan.
“Sementara persiapan spiritual adalah persiapan ruhaniyah kita untuk menerima keagungan ramadhan…..” Tambah Ki Bijak.
“Persiapan ruhaniyah kita untuk menerima keagungan ramadhan ki…?” Tanya Maula.
“Ya Nak Mas, untuk memperoleh hasil maksimal, kita harus mempersiapkan ‘wadah’nya terlebih dahulu, ruhani kita harus dibersihkan dahalu sebelum kita memasuki gerbang ramadhan, ruhani kita harus diisi dengan memperbanyak dzikir, memperbanyak istighfar, memperbanyak shodaqoh, serta memperbanyak amaliah lainya, sehingga ketika kita memasuki gerbang ramadhan, kita sudah benar-benar siap mengisinya dengan aktivitas ibadah yang maksimal…..” Kata Ki Bijak.
“Baginda Rasul mencontohkan bahwa pada bulan sya’ban beliau banyak melakukan shaum sunnah, yang menurut hemat Aki, ini juga salah satu bentuk atau cara baginda Rasul mempersiapkan diri memasuki bulan suci ramadhan….” Tambah Ki Bijak
“Ana mengerti ki, sementara persiapan fikriyah, tentu ilmu tentang shaum dan ibadah shaum itu sendiri, dan persiapan fisik dan materi maksudnya agar kita menjaga kesehatan dan mempersiapkan materi (kalau ada) agar tidak mengganggu konsentrasi ibadah kita ya ki….” Kata Maula.
“Benar Nak Mas, dan mengenai perencanaan, kita tahu bahwa ramadhan bulan ibadah, bulan tarbiyah, serta bulan muhasabah….., begitu banyak keutamaan yang akan kita dapatkan jika kita bisa memanfaatkannya secara maksimal, karenanya bisa harus menyusun rencana secara baik, agar keutamaan-keutaman ramadhan tidak lewat dengan sia-sia, dengan alas an kita sibuk dengan rutinitas pekerjaan atau lainnya…….” Kata Ki Bijak lagi.
“Ini Nak Mas…, Aki punya contoh agenda ramadhan yang dibuat seorang beberapa waktu lalu….., Nak Mas bisa menambahkan aktifitas lainnya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan Nak Mas……” Sambung Ki Bijak sambil menyerahkan contoh agenda ramadhan pada Maula
“Iya ki….., dalam putaran piala dunia kemarin, memang sangat terlihat tim atau pemain mana yang memiliki persiapan yang baik atau sebaliknya…., tim dan pemain dengan persiapan yang baik, menampilkan permainan yang baik pula, sementara mereka yang persiapannya kurang, mainnya pun kurang memuaskan….” Kata Maula mengibaratkan pentingnya perisapan dalam sebauh pertandingan sepakbola.
“Ya Nak Mas, meski persiapan yang baik, tidak menjamin sebuah tim menjadi juara, setidaknya dengan persiapan yang baik akan membuat penampilan mereka tidak mengecewakan, terlepas dari hasil akhir yang dicapai…..”,
“Pun demikian dengan ibadah ramadhan Nak Mas, kalau Aki tidak salah hitung, hari ini, adalah tepat 25 hari sebelum tanggal 1 ramadhan 1431 H akan tiba…., dan sama halnya dengan yang lain, persiapan untuk memasuki gerbang ramadhan, akan sangat membantu kita untuk menjalani shuam ramadhan dan ibadah lainnya dibulan mulia ini dengan sebaik-baiknya, dengan harapan tentu diakhir ramadhan nanti kita akan menjadi ‘pemenang-pemenang’ ramadhan yang mendapat predikat ‘mutaqien’…..” Kata Ki Bijak.
“Masya Allah.., sekarang sudah masuk bulan Sya’ban ya ki….., ya Allah, rasanya cepat sekali waktu berlalu, syukur Alhamdulillah.., semoga kita bisa sampai keramadhan lagi ya ki……” Kata Maula, baru menyadari bahwa ramadhan hanya tinggal dalam hitungan hari.
“Memang sepantasnyalah kita bersyukur dengan karunia umur yang Allah anugerahkan kepada kita, namun mensyukuri nikmat umur, hingga kita dipertemukan dengan ramadhan lagi, bukan semata dengan ungkapan kata-kata, namun lebih dari itu, rasa syukur kita harus kita barengi dengan tindakan nyata, yakni mempersiapkan diri memasuki gerbang ramadhan dengan sebaik-baiknya, jangan sampai setelah kita menunggu kedatangan ramadhan sepanjang tahun, tapi begitu ramadhan tiba, kita tidak mengisinya dengan hal-hal yang dicontohkan baginda Rasul…..” Kata Ki Bijak lagi.
“Iya ya ki, ramai-ramai orang menggemakan ramadhan akan tiba, tapi kadang pelaksanan ramadhannya sendiri ala kadarnya saja, shaumnya pun asal shaum saja, bahkan tak jarang dengan alas an melaksanakan shaum, ibadah lainnya jadi malas-malasan karena lapar…..” kata Maula.
“Karenanya kita harus mempersiapkan diri dengan baik Nak Mas, agar kita tidak termasuk kedalam golongan orang yang menyia-nyiakan ramadhan…..” Kata Ki Bijak lagi.
“Apa saja persiapannya ki…..?” Tanya Maula.
“Banyak hal yang bisa kita lakukan demi mencapai hasil ibadah yang maksimal selama bulan ramadhan; beberapa diantaranya adalah persiapan mental, persiapan spiritual, persiapan fikriyah, persiapan fisik dan materi, dan yang tak kalah penting adalah kita membuat perencanaan atau agenda untuk meningkatkan prestasi ibadah kita dibulan ramadhan…….” Kata Ki Bijak.
“Persiapan mental artinya mempersiapkan mental kita untuk focus dan konsentrasi menjalankan ibadah ramadhan, tidak terganggu dengan hal-hal lain semisal keinginan membeli baju baru atau kesibukan untuk persiapan mudik misalnya…, begitu ki….?” Kata Maula mencoba mendefinisikan.
“Benar Nak Mas, persiapan mental adalah bagaimana kita menjaga konsentrasi ibadah agar memperoleh hasil maksimal…..” Ki Bijak membenarkan.
“Sementara persiapan spiritual adalah persiapan ruhaniyah kita untuk menerima keagungan ramadhan…..” Tambah Ki Bijak.
“Persiapan ruhaniyah kita untuk menerima keagungan ramadhan ki…?” Tanya Maula.
“Ya Nak Mas, untuk memperoleh hasil maksimal, kita harus mempersiapkan ‘wadah’nya terlebih dahulu, ruhani kita harus dibersihkan dahalu sebelum kita memasuki gerbang ramadhan, ruhani kita harus diisi dengan memperbanyak dzikir, memperbanyak istighfar, memperbanyak shodaqoh, serta memperbanyak amaliah lainya, sehingga ketika kita memasuki gerbang ramadhan, kita sudah benar-benar siap mengisinya dengan aktivitas ibadah yang maksimal…..” Kata Ki Bijak.
“Baginda Rasul mencontohkan bahwa pada bulan sya’ban beliau banyak melakukan shaum sunnah, yang menurut hemat Aki, ini juga salah satu bentuk atau cara baginda Rasul mempersiapkan diri memasuki bulan suci ramadhan….” Tambah Ki Bijak
“Ana mengerti ki, sementara persiapan fikriyah, tentu ilmu tentang shaum dan ibadah shaum itu sendiri, dan persiapan fisik dan materi maksudnya agar kita menjaga kesehatan dan mempersiapkan materi (kalau ada) agar tidak mengganggu konsentrasi ibadah kita ya ki….” Kata Maula.
“Benar Nak Mas, dan mengenai perencanaan, kita tahu bahwa ramadhan bulan ibadah, bulan tarbiyah, serta bulan muhasabah….., begitu banyak keutamaan yang akan kita dapatkan jika kita bisa memanfaatkannya secara maksimal, karenanya bisa harus menyusun rencana secara baik, agar keutamaan-keutaman ramadhan tidak lewat dengan sia-sia, dengan alas an kita sibuk dengan rutinitas pekerjaan atau lainnya…….” Kata Ki Bijak lagi.
“Ini Nak Mas…, Aki punya contoh agenda ramadhan yang dibuat seorang beberapa waktu lalu….., Nak Mas bisa menambahkan aktifitas lainnya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan Nak Mas……” Sambung Ki Bijak sambil menyerahkan contoh agenda ramadhan pada Maula
“Terima kasih Ki……” Kata Maula sambil menerima sample agenda ramadhan yang diserahkan gurunya.
“Kalau dalam sepakbola, persiapan seperti ini mungkin seperti proses aklimatisasi dan adaptasi ya ki…., agar tidak kaget lagi ketika benar-benar sudah memasuki medan kompetisi yang sesungguhnya…..” Kata Maula menambahkan.
“Iya Nak Mas, persiapan menyambut bulan suci ramadhan ini adalah proses aklimatisasi dan adaptasi, sekaligus membiasakan suasana kompetesi dan juga agar pada saat ramadhan tiba, kita sudah siap dan berada pada peak performance, bukan begitu istilah sepakbolanya Nak Mas……?” Kata Ki Bijak.
Maula tersenyum mendengar Ki Bijak yang dengan fasih menirukan istilah yang biasa digunakan dalam sepakbola…….
“Ya ki, peak performance…., itu istilah yang biasa gunakan para atlet dalam mempersiapkan diri sebelum mengikuti sebuah kompetisi atau kejuaraan…..” Kata Maula.
“Dan sebentar lagi, kita akan menjadi ‘atlet-atlet’ kompetesi ramadhan, yang menyediakan piala berupa syurga da segala kenikmatannya bagi mereka yang berhasil memasuki garis finish dengan sempurna dan dengan cara yang diridahi Allah swt……” Kata Ki Bijak lagi.
Maula tersenyum dan makin menyadari bahwa gurunya tidaklah semata alim dalam urusan hati dan akhirat, tapi juga fasih berbicara dan menggunakan istilah-istilah olahraga.
“Iya ki, semoga kita menjadi pemenang-pemeang ramadhan ya ki…..” Kata Maula.
“Insya Allah Nak Mas, maksimalkan persiapannya, laksanakan shaumnya dengan ikhlas, selebihnya biarlah Allah yang akan membalas amal kita sesuai dengan kehendak_Nya…..” Kata Ki Bijak lagi.
“Insya Allah ki……..” Kata Maula mengakhiri perbincangan denga gurunya untuk bersiap melaksanakan shalat.
Wassalam
July 16, 2010
“Kalau dalam sepakbola, persiapan seperti ini mungkin seperti proses aklimatisasi dan adaptasi ya ki…., agar tidak kaget lagi ketika benar-benar sudah memasuki medan kompetisi yang sesungguhnya…..” Kata Maula menambahkan.
“Iya Nak Mas, persiapan menyambut bulan suci ramadhan ini adalah proses aklimatisasi dan adaptasi, sekaligus membiasakan suasana kompetesi dan juga agar pada saat ramadhan tiba, kita sudah siap dan berada pada peak performance, bukan begitu istilah sepakbolanya Nak Mas……?” Kata Ki Bijak.
Maula tersenyum mendengar Ki Bijak yang dengan fasih menirukan istilah yang biasa digunakan dalam sepakbola…….
“Ya ki, peak performance…., itu istilah yang biasa gunakan para atlet dalam mempersiapkan diri sebelum mengikuti sebuah kompetisi atau kejuaraan…..” Kata Maula.
“Dan sebentar lagi, kita akan menjadi ‘atlet-atlet’ kompetesi ramadhan, yang menyediakan piala berupa syurga da segala kenikmatannya bagi mereka yang berhasil memasuki garis finish dengan sempurna dan dengan cara yang diridahi Allah swt……” Kata Ki Bijak lagi.
Maula tersenyum dan makin menyadari bahwa gurunya tidaklah semata alim dalam urusan hati dan akhirat, tapi juga fasih berbicara dan menggunakan istilah-istilah olahraga.
“Iya ki, semoga kita menjadi pemenang-pemeang ramadhan ya ki…..” Kata Maula.
“Insya Allah Nak Mas, maksimalkan persiapannya, laksanakan shaumnya dengan ikhlas, selebihnya biarlah Allah yang akan membalas amal kita sesuai dengan kehendak_Nya…..” Kata Ki Bijak lagi.
“Insya Allah ki……..” Kata Maula mengakhiri perbincangan denga gurunya untuk bersiap melaksanakan shalat.
Wassalam
July 16, 2010
No comments:
Post a Comment