Friday, October 31, 2008

DOSA YANG DIANGGAP ‘BIASA’

42. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"
43. Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,
44. Dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin,
45. Dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya,
46. Dan adalah kami mendustakan hari pembalasan,

“Naudzubillah, betapa keras ancaman Allah ya ki...........” Kata Maula, hatinya bergetar membaca ayat-ayat dala Surah Al Muddatstsir.

“Benar Nak Mas, dan sudah sepatutnya kita perhatikan dengan sungguh-sungguh peringatan itu agar kita tidak termasuk kedalam golongan yang akan dimasukan kedalam neraka saqar itu...............” kata Ki Bijak.

“Iya ki, mestinya begitu, tapi ana melihat sebuah fenomena yang justru bertolak belakang dari keharusan kita untuk berhati-hati dengan peringatan itu ki............” Kata Muala.

“Maksud Nak Mas............?” Tanya Ki Bijak.

“Meninggalkan shalat, yang dalam ayat tadi disebutkan sebagai asbab seseorang dimasukan kedalam neraka saqar, justru sekarang ini dianggap hal yang biasa, meninggalkan shalat sepertinya bukan sebuah dosa besar yang akan mengakibatkan seseorang dimasukan kedalam neraka saqar seperti ayat di tadi ki................” Kata Maula.

“Dan yang lebih memprihatinkan, jika mereka ditanya kenapa tidak shalat, mereka pasti punya seribu satu alasan untuk membenarkan alibi mereka untuk tidak shalat, karena sibuk, karena malas, karena sakit, dan lain sebagainya, bahkan ada yang lebih memprihatinkan lagi masih adanya orang-orang yang mempertanyakan kenapa harus shalat dan seterusnya.............” Tambah Maula.

“Benar Nak Mas, hal itu yang menjadi keprihatinan Aki sejak lama, apalagi fenomena seperti ini berkembang sedemikian pesat, semakin hari semakin banyak orang yang meninggalkan shalat tanpa rasa berdosa karena telah mengingkari perintah Allah yang telah memberi mereka kehidupan, telah memberi mereka banyak kenikmatan dalam berbagai bentuknya..............” Kata Ki Bijak tak kalah prihatin.

“Apa yang bisa kita lakukan ki..........?” Tanya Maula.

“dakwah bil hal Nak Mas, Nak Mas dan rekan-rekan disini, harus tetap teguh dan istiqomah menegakan shalat, untuk kemudian mengajak saudara-saudara kita yang belum shalat dengan memberi teladan kepada mereka, berikan pemahaman dengan santun, dan tuntun langka mereka secara perlahan, jangan terkesan menggurui atau memaksa, karena sangat mungkin hal itu justru akan membuat mereka semakin jauh dari shalat.........” Kata Ki Bijak.

“Sebab lain yang dapat menyebabkan seseorang dimasukan kedalam neraka Saqar sebagaimana ayat tadi adalah keengganan kita untuk berbagi dengan sesama kita yang kekurangan, kita sering berlaku kikir, meski kita tahu, kita mampu untuk sekedar memberi makan fakir miskin..........” kata Ki Bijak lagi.

“Yang ketiga,“Dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya’ Nak Mas paham maksud ayat ini............?” Tanya Ki Bijak.

“Eeeeh, mungkin ayat ini untuk memperingatkan orang-orang yang suka bergunjing, ghibah atau berbicara yang tidak patut ya ki............” kata Maula.

“Benar Nak Mas, ayat ini untuk memperingatkan mereka yang suka mengunjingkan sesamanya, orang yang suka membicarakan aib orang lain, dan orang yang suka berkata-kata bathil, bisa berkata-kata kotor, atau mengumpat sesamanya......, dan kenapa Nak Mas harus berhati-hati, karena disekitar kita banyak sekali orang-orang yang memiliki hobi atau kegemaran berkata-kata bathil............” kata Ki Bijak.

Maula manggut-manggut, “Ki, kalau ada orang yang memperolok-olok ajaran agama, atau membicarakan negeri akhirat yang seolah-olah mainan, atau membicarakan malaikat yang katanya bisa dibohongi dan lainnya dengan tujuan bercanda, apakah hal seperti itu juga termasuk perkataan bathil ki......?” Tanya Maula.

“Naudzubillah, berhati-hati dengan perkataan semacam itu Nak Mas, terlepas dari apapun tujuanya, memperolok-olok ajaran agama atau menjadikan kehidupan akhirat sebagai bahan olok-olok, adalah perbuatan yang sangat-sangat tidak terpuji, dan bahkan dapat mengundang murka Allah....., itu sebuah kebathilan, Aki jadi bertanya-tanya Nak Mas, apakah tidak ada guyonan lain yang lebih menarik dari guyonan yang sangat berresiko seperti itu Nak Mas.....?” Kata Ki Bijak penuh heran.

“Ana juga tidak mengerti ki, tapi memang dalam keseharian, ana sering menemukan percakapan-percakapan seperti itu.......” Kata Maula.

“Memang benar manusia itu tempatnya salah dan dosa, tapi bukan dosa-dosa yang disengaja seperti itu yang dimaksudkan, kita tidak bisa bermain-main dengan dosa-dosa, sekecil apapun dosa itu, karena kita tidak tahu apakah kita masih berkesempatan untuk ‘mencucinya’dengan taubat kepada Allah.......”

“Ada banyak hal yang bisa kita bicarakan selain hal yang bathil, kita bisa berbicara mengenai keluarga, kita bisa berdiskusi mengenai kebaikan dalam agama, kita bisa berbagi pengalaman mengenai berbagai kebaikan yang bisa bermanfaat bagi kita.......................” Kata Ki Bijak.

“Lagi pula, menurut ana orang semacam ini berani banget ya ki......” Kata Maula.

“Mungkin mereka belum tahu peringatan Allah seperti ayat ini Nak Mas........, dan tugas kitalah untuk memberikan pemahaman pada mereka untuk mengurangi atau kalau bisa menghilangkan kebiasan seperti itu............” Kata Ki Bijak.

“Insya Allah Ki............” Kata Maula sambil pamitan.

Wassalam

October 31, 2008

No comments:

Post a Comment