Monday, August 10, 2009

NYAMUK “NAKAL’

“Masya Allah, sekarang banyak nyamuk banget ya ki…………” kata Maula sambil mengibaskan tangannya untuk menghalau nyamuk yang berseliweran disekitar wajah dan telinganya.

Ki Bijak tersenyum melihat tingkah polah Maula yang nampak kesal dengan kehadiran nyamuk diruangan tempat mereka berdiskusi; “Itu disana ada lotion anti nyamuk Nak Mas….” Kata Ki Bijak sambil menunjuk tempat lotion anti nyamuk disimpan.

Maula segera beranjak dan mengambil lotion anti nyamuk; “ Ki…kenapa Allah menciptakan nyamuk-nyamuk ini ya ki……” Tanya Maula spontan, sambil mengoleskan lotion anti nyamuk pada kaki dan tangannya.

“Nak Mas….tidaklah Allah menciptakan sesuatu pasti ada tujuannya, termasuk nyamuk ini, mustahil Allah menciptakan nyamuk hanya sekedar untuk membuat kita kesal dengan dengungnya saja…..” Kata Ki Bijak.

“Iya ki…., tapi apa ya ki…….?” Tanya Maula.

Ki Bijak kembali tersenyum; “Nak Mas…, mari kita tafakur sejenak…, kalau saja Allah tidak menciptakan nyamuk, dan nyamuk itu tidak ada, itu artinya tidak ada pabrik pembuat lotion anti nyamuk ini, kalau nyamuk itu tidak ada, maka tidak akan ada pula pabrik obat nyamuk, kalau nyamuk itu tidak ada, maka tidak akan ada pasien demam berdarah yang dating ke dokter, tidak akan ada rumah sakit yang menampung para pasien deman berdarah…….”

“Kemudian jika tidak ada rumah sakit, maka tidak akan ada perawat yang merawat pasien, tidak ada obat-obatan yang diperlukan, tidak akan supplier infusan, tidak aka nada supplier ranjang rumah sakit, tidak akan resepsionis rumah sakit…..’

“Belum lagi kalau tidak ada rumah sakit, artinya tidak akan ada arsitek yang mendesain rumah sakit, tidak aka nada kuli bangunan, tidak akan tukang batu, tukang bata, tukang pasir, tukang semen, pabrik semen dan seterusnya….., Nak Mas bayangkan, kalau Allah tidak menciptakan nyamuk, berapa orang yang harus ‘kehilangan’ jalan rezekinya…..” kata Ki Bijak.

“Subhanallah….benar ki…..kalau perusahaan obat nyamuk tutup karena tidak ada orang yang memerlukan obat nyamuk, berapa ribu karyawan yang harus kehilangan pekerjaan ya ki…., belum lagi mereka yang sudah berkeluarga, berapa kepala yang harus menanggung akibat dari ketidak adaan nyamuk yang kecil ini…….” Maula Nampak merenung, betapa nyamuk yang ia anggap sebagai pengganggu ini, ternyata merupakan wasilah Allah untuk menebarkan rahmat dan rezekinya kepada mahluk_Nya.

“Belum lagi kalau semua pihak dan semua orang yang Aki sebutkan tadi, mereka semua akan ‘menderita’ karena tidak adanya nyamuk……..,ya Allah…..Rabbana maa khalaqta hadza bathilaa fa qinna ‘adzabannaar……..” Maula pelan.

“Iya Nak Mas, diperlukan kebijakan dan kearifan kita untuk dapat membaca ayat-ayat Allah yang terbentang sedemikian luas dihadapan kita, jangan sampai kemudian kita terjebak dalam fikiran yang sempit dan picik, hingga kita seolah-olah ‘menyalahkan’ Allah dengan keberadaan nyamuk ini, justru sebaliknya, keberadaan nyamuk ini, harusnya bisa mengantar kita untuk ‘menemukan’ siapa pencipta nyamuk ini, ‘menemukan’ kebesaran Allah, menemukan kebijakan Allah, menemukan kesempurnaan Allah, menemukan kemaha besaran Allah, yang telah menciptakan dan menghidupkan mahluk sekecil ini ditengah-tengah kita…..” Kata Ki Bijak.

Sejurus kemudian, mata Maula tertuju pada seekor nyamuk yang hinggap didepannya, nyamuk ini tidak bisa terbang karena perutnya yang buncit kekenyangan, Maula segera saja memperhatikan nyamuk ini;

“Iya ya ki…., makluk sekecil ini…., bagaimana ia bisa terbang, bagaimana anatomi tubuhnya, bagaimana sengatnya yang sekecil ini bisa menembus kulit kita untuk menghisap darah, bagaimana sayapnya yang setipis ini tidak robek, bagaimana mahluk sekecil ini bisa menghasilkan dengung yang sedemikian keras hingga bisa membangunkan orang tidur, bagaimana nyamuk-nyamuk ini bisa berkembang biak, bagaimana nyamuk ini bisa menemukan pori kita yang sangat kecil dengan tepat, bagaimana nyamuk ini bisa bergerak cepat untuk menghindari tangan kita yang ingin menangkapnya…….ya Allah…..betapa luas ilmu_Mu ya Allah…..” kata Maula.

“Dan jawaban dari serentetan pertanyaan Nak Mas tadi hanya memerlukan sebuah jawaban yaitu bahwa memang ada ‘sesuatu’ yang menggerakan nyamuk yang kecil itu, bahwa ada Allah yang berkuasa atas semuanya,……’ Kata Ki Bijak.

“iya ya ki, belum lagi kalau kita bicara rantai makanan, jentik nyamuk merupakan makanan ikan dikolam, bagaimana kalau nyamuk tidak ada..?, bisa jadi ikan akan kekurangan makanan, lalu ikan ikut punah karena perkembang biakannya terhambat karena ketiadaan jentik nyamuk…, dan kalau ikan punah, kita juga akan merasakan dampaknya, supply makanan dan sumber energy hewaninya berkurang….waaah, jadi panjang sekali rangkaiannya ya ki, padahal kita baru bicara tentang nyamuk saja…” Kata Maula.

“Selain sebagai makanan ikan, nyamuk juga merupakan sumber makanan bagi cicak dan katak, kalau nyamuk tidak ada, maka kedua pemangsa alami nyamuk itu pun terancam punah, lalu bagaimana dengan ular yang makananya katak….? Lalu bagaimana elang yang makanannya ikan, katak dan ular……?” Tambah Ki Bijak.

“Subhanallah..Maha Suci Engkau ya Allah, yang telah menciptakan nyamuk, sehingga kehidupan ini berjalan dengan sempurna……” Kata Maula sambil menengadahkan wajahnya.

Ki Bijak membiarkan muridnya itu larut dalam pengahayatan kesempurnaan ciptaan Allah hingga beberapa saat; “Sekarang Nak Mas masih kesal dengan nyamuk-nyamuk ini…” Tanya Ki Bijak memecah keheningan.

“Insya Allah tidak lagi ki……” Kata Maula.

“Kalau memang banyak nyamuk, ya kita tinggal pakai lotion atau obat anti nyamuk, kita tidak perlu bersikap berlebihan, itu lebih bijak Nak Mas…” Kata Ki Bijak.

“Iya ki…………” kata Maula mengakhiri perbincangan dengan gurunya sambil mengulurkan tangan untuk salam.

Wassalam.

August 10, 2009

No comments:

Post a Comment