“Setelah sekian lama bekerja dibeberapa perusahaan, Nak Mas bisa sebutkan apa yang Nak Mas dapat dengan bekerja…?” Tanya Ki Bijak.
Maula diam sejenak, sebelum kemudian menjawab; “Yang jelas, kita akan mendapatkan gaji atau upah Ki….” Jawab Maula.
“Ya Nak Mas, ada lagi…?” Tanya Ki Bijak lagi.
“Mungkin kita akan dapat uang lembur, mendapat bonus tahunan dan THR ki….” Jawab Maula lagi.
“Kalau yang bukan berbentuk materi Nak Mas…?” Tanya Ki Bijak lagi.
“Punya banyak teman, tambah ilmu,tambah wawasan…..,apa lagi ya ki….?” Kata Maula.
“Coba sekarang kita petakan apa yang akan kita dapat dengan bekerja Nak Mas, Nak Mas ambil kertas itu, kemudian buat dua kolom, masing-masing untuk kolom ‘materi’ yang kita terima dengan bekerja, dan satu kolom lain untuk “immateri’ yang kita dapat….” Kata Ki Bijak.
Tanpa menunggu perintah kedua, Maula segera mengambil kertas dan alat tulis dan membuat kolom seperti yang dimaksud oleh gurunya; dengan segera kedua orang murid dan guru itu menginvetarisasi apa yang didapat dari bekerja:
MATERI | IMMATERI |
1.Gaji 2.Overtime 3.Bonus 4.THR 5.Medical | 1. Punya banyak teman 2. Kebanggaan 3. Kepuasan 4. Aktualisasi diri 5. Tambah ilmu 6. Tambah wawasan 7. Memperluas koneksi dan silaturahim 8. Kesempatan bersosialisasi 9. Kesempatan belajar komunikasi 10. Melatih tanggung jawab 11. Melatih disiplin 12. Bernilai ibadah & mendapatkan pahala 13.Belajar perencanaan, berorganisasi, aktualisasi, control 14. Belajar berkomitment 15. Belajar menghargai waktu 16. Belajar bekerja sama dengan orang lain 17. Belajar mandiri 18. Belajar kepemimpinan 19. Belajar menghargai bawahan 20. Belajar menghormati atasan 21. Belajar menyampaikan pendapat 22. Belajar sabar 23. Belajar menahan emosi 24. Belajar menerima kenyataan 25. Belajar menghargai pendapatan 26. Belajar menjaga amanah 27. Belajar menjaga kepercayaan 28. Belajar bersinergi 29. Belajar mengatasi masalah 30. Belajar untuk tidak mudah menyerah 31. ………………………………….. |
Setelah beberapa lama, Maula telah mendapatkan hasil invetarisasinya; “Kok jadi berat sebelah ya ki…..” Kata Maula begitu melihat table yan dibuatnya.
“Benar Nak Mas…., dari tabel ini kita bisa melihat dengan jelas bahwa ternyata materi yang kita dapat, gaji,bonus,THR yang biasanya kita ributkan, tidak lebih dari 20% dari nilai immateri yang bisa kita dapatkan…..” Kata Ki Bijak.
“Iya Ki……” Kata Maula.
“Hanya kadang kita justru lebih meributkan yang sedikit Nak Mas…., kita justru kerap mendera psikologis kita, karena gaji yang kita dapat, tidak sesuai dengan harapan kita, kita justru sering melukai emosi kita, hanya karena kita tidak boleh overtime, kita juga cenderung merusak suasana hati kita,manakala bonus yang kita dapat tidak sesuai dengan kalkulasi kita……”
“Padahal mestinya kita bisa lebih ‘bahagia’ dengan bekerja, kita bisa mendapatkan banyak teman, banyak kolega, banyak saudara, yang nilainya jauh lebih besar dari nilai materi yang kita dapat….”
“Dengan bekerja, kita bisa nambah ilmu, menambah wawasan, menambah pengetahuan, menambah ketrampilan kita, yang mungkin suatu waktu akan berguna bagi kita, mungkin tidak sekarang, mungkin tidak ditempat kita kerja, tapi yang namanya ilmu, yang namanya ketrampilan, yang namanya wawasan, pasti akan berlaku dimanapun….”
“Dengan bekerja, kita bisa belajar sosialisasi, belajar komunikasi, belajar bekerja sama, belajar bersinergi dengan orang lain, hal inipun memiliki nilai yang sangat besar dari sekedar materi yang kita dapat….”
“Dengan bekerja, kita melatih disiplin…., yang pasti berguna dimanapun…”
“Dengan bekerja, kita melatih tanggung jawab, yang pasti dibutuhkan…”
“Dengan bekerja, kita melatih komitmen…, yang merupakan salah satu factor penentu keberhasilan…”
“Dengan bekerja, kita pun bisa melatih diri untuk bisa menghargai waktu, menghargai orang lain, menghargai kesempatan….”
“Dan hal terpenting yang bisa kita dapatkan dengan bekerja adalah nilai ibadah Nak Mas…..”
“Ketika kita bekerja, hakekatnya kita memanfaatkan atau menggunakan ‘daya’ yang Allah anugerahkan pada kita,
“Fisik kita…, merupakan daya yang Allah anugerahkan pada kita, ketika kita memanfaatkannya untuk bekerja, untuk menafkahi keluarga dengan ikhlas lillahita’ala, maka insya Allah kerja kita akan mendapatkan nilai pahala disisi Allah….; betapa banyak orang yang ingin bekerja, tapi kondisi fisiknya tidak mendukung, sakit atau mengalami kekurangan fisik dan lain sebagainya, atau kalaupun fisiknya sempurna, tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk dapat bekerja mencari nafkah….”
“Fikiran kita, otak kita, akal kita…, juga merupakan daya yang Allah anugerahkan kepada kita, dapat berupa ilmu pengetahuan, dapat berupa ketrampilan, dapat berupa kreativitas, dapat berupa imajinasi positif yang jika daya fikir ini kita manfaatkan untuk mengerjakan hal-hal yang bermanfaat dalam bekerja, insha Allah, penggunaan daya fikir ini juga bernilai pahala…..”
“Hati kita, qalbu kita…., juga merupakan daya yang Allah anugerahkan kepada kita,daya qolbu membuat seseorang bisa mengekpresikan keindahan dalam pekerjaan, seperti kerapihan, kecermatan dan nilai seni yang sangat menunjang bagi sebuah pekerjaan….”
“Dan yang paling penting ‘Hidup kita’…, ini merupakan daya yang paling utama yang Allah berikan kepada kita, dengan bekerja, dapat berarti kita mensyukuri hidup,dengan bekerja, dapat berarti kita memanfaatkan amanah umur yang Allah berikan kepada kita….,
“Keempat-empatnya, baik itu daya fisik, daya fikir, daya qalbu dan daya hidup akan menjadi sebuah nilai yang sangat tinggi disisi Allah dan dihadapan manusia, jika kita bisa memanfaatkannya untuk bekerja dengan baik, dengan benar dan dengan ikhlas tentunya……..” Kata Ki Bijak panjang lebar.
Maula menghela nafas panjang dan dalam, “Masya Allah, demikian besar nilai yang bisa didapat dengan bekerja ya ki….” Kata Maula beberapa saat kemudian.
“Ya Nak Mas…, sangat besar, karenanya dalam hemat Aki, mereka yang bekerja hanya sekedar untuk mendapatkan gaji dan lemburan, itulah yang disebut ‘buruh’….”
“Sementara mereka yang bekerja dengan hati, dengan ikhlas,dengan mengoptimalkan semua daya yang Allah anugerahkan kepadanya, maka ia bisa memiliki nilai lebih….”
“Ia bisa menjadi mujahid; karena telah berjuang untuk menafkahi keluarganya dengan cucuran keringatnya….”
“Ia bisa disebut sebagai pemimpin, ketika ia bisa menjadi contoh dan teladan bagi rekan dan bawahannya…”
“Ia juga bisa menjadi manager, ketika ia berhasil mengkoordinasi pekerjaan dan human resources untuk memanfaatkan sumberdaya yang dimilikinya….”
“Dan masih banyak lagi yang ia bisa dapatkan dari sekedar upah ketika ia memahami bahwa pekerjaan dan bekerja bukanlah semata upah dan gaji,pekerjaan dan bekerja adalah sebuah ladang yang sangat luas tempat kita bercocok tanam pahala kebajikan……” Kata Ki Bijak.
“Masya Allah…….; indah sekali Ki……” Kata Maula sambil terus meresapi apa yang barusan dikemukakan gurunya.
“Pilihannya sekarang apakah kita ingin tetap menjadi buruh selamanya, atau kita ingin menjadi seorang mujahid? Seorang pemimpin atau seorang manager…, jawabannya kita sendiri yang harus menentukannya….” Tambah Ki Bijak.
“Insha Allah ana ingin menjadi mujahid,sekaligus sebagai pemimpin dan manager Ki……” Kata Maula.
“Insha Allah Nak Mas…, Aki doakan Nak Mas dapat menjadi yang terbaik dalam urusan dunia dan akhirat Nak Mas…..” Kata Ki Bijak.
“Aamiiin……” Sambut Maula.
Wassalam
No comments:
Post a Comment