Monday, February 3, 2014

TUA ITU KEPASTIAN, DEWASA ITU PILIHAN



Kata-kata ‘galau,stress,depresi,tertekan,dan semacamnya,dewasa ini merupakan kosa kata yang dengan mudah ditemukan disetiap sisi kehidupan.

Diperkantoran, gejala-gejala semacam itu menghinggapi hampir seluruh penghuni kantor, mulai dari office boy yang stress karena pendapatannya tidak mencukupi kebutuhan dapurnya, karyawan yang tertekan dengan loading pekerjaanya, akunting yang stress dengan tumpukan data-datanya, hingga direktur yang notabene memiliki kemampuan financial yang lebih,tetap tidak bisa terlepas dari jeratan stress dan masalah.

Dirumah yang megah, perasaan gelisahm,cemas,takut dan khawatir menghinggapi hampir seluruh anggota keluarga. Mulai dari ayah yang super sibuk untuk memenuhi kebutuhan dapur, seorang ibu yang stress mengalokasikan dana belanja,stress ngurus anak, stress dengan melambungnya harga-harga kebutuhan yang hampir tidak terjangkau, seorang anak juga stress karena tekanan orang tuanya yang kadang bertentangan dengan keinginannnya.

Dimasyarakat pun sering sekali terjadi friksi, gesekan, pertikaian dan bahkan tawuran yang penyebabnya tidak lain adalah ‘tekanan social ekonomi’ yang sekarang ini menjerat hampir seluruh lapisan.

Beragam cara dan solusi dilakukan orang untuk menghilangkan atau menyembuhkan masalah ini, tua muda, pria dan wanita, anak-anak dan lansia, semua disibukan dengan masalah ini.

Pertanyaannya sekarang adalah kenapa kondisi seperti ini terjadi? Kalau kita sulit untuk mendeskripsikan dan menyimpulkan penyebab semua itu, maka hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah apa cara terbaik untuk mengatasinya, dan jawabannya adalah bagaimana kita menjadi DEWASA dalam menjalani kehidupan ini.

Dewasa yang dimaksud disini adalah bukan dewasa dalam bilangan umur, melainkan kedewasaan kita dalam menyikapi kehidupan ini, kedewasaan untuk memahami bahwa apa yang terjadi dengan diri kita,dengan keluarga kita,dengan lingkungan kita,dengan pekerjaan kita,apapun bentuk dan namanya, semuanya sudah diGARISKAN oleh Allah Swt, semua yang terjadi adalah sesuai kehendakNya,semua yang terjadi adalah sesuai dengan kadar yang telah ditentukan oleh Allah.

Tidak ada selembar daun yang jatuh kebumi tanpa sepengetahuan dan izin Allah, tidak ada seberat biji zarrah-pun masalah yang terjadi dalam kehidupan seseorang tanpa sepengetahuan dan izinNya.

Dan kesadaran-kesadaran dan kedewasaan cara berfikir seperti inilah yang kemudian bisa mereduksi tingkat stress ke level yang paling rendah, bukankah semua kita hafal dengan ayat ke 156 dari surat Al Baqarah?:

156.  (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101].

[101]  artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. kalimat Ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.

Semua dari Allah, dan akan kembali kepada Allah……..

No comments:

Post a Comment