Tuesday, October 20, 2009

ES BATU

“Photo apa ini Nak Mas…?” Tanya Ki Bijak, melihat photo di handphone Maula.


“Oooh ini ki, tadi sewaktu nunggu mobil tadi pagi, kebetulan ada orang yang bawa es batu balokan berhenti tepat didepan ana ki, ana iseng, lalu mengambil gambarnya…..” Kata Maula.

Ki Bijak tersenyum mendengar jawaban Maula, “Nak Mas…, Nak Mas tahu bahwa apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita temukan, semuanya tidak ada yang kebetulan, tapi sudah diatur Allah, termasuk dengan pertemuan Nak Mas dengan tukang es batu tadi itu, kejadian itupun sudah diatur Allah, agar Nak Mas bisa mengambil pelajaran dari es batu tersebut….” Kata Ki Bijak.

“Mengambi pelajaran dari es batu ki….?” Tanya Maula heran.

Ki Bijak mengangguk “ Benar Nak Mas, kita bisa mengambil beberapa pelajaran dari es batu ini….” Kata Ki Bijak kemudian.

Maula masih diam, ia belum menemukan ‘pelajaran’ dari es batu yang secara ‘iseng’ ia ambil gambarnya pagi tadi.

“Nak Mas perhatikan es batu ini…., es ini, jika dicampur dengan sirup, tentu akan menambah kesegaran es sirup yang kita minum, jika ditambahkan dengan kelapa muda, tentu juga menambah kesegaran air kelapa muda kita, pun ketika es batu ini ditambahkan kedalam teh manis, atau dicampur dengan buah-buahan, akan menambah ‘rasa’ dari minuman yang kita minum, meski kemudian es batu itu mencair, es batu tersebut telah melaksanakan fungsinya untuk menambah rasa dingin pada minuman, artinya lagi es batu ini bermanfaat bagi kita…….” Kata Ki Bijak.

“Lalu ki………….?” Maula belum paham kearah mana wejangan dari gurunya tersebut.

“Lalu seandainya kita membiarkan es batu ini seperti dalam gambar ini, apakah es batu akan tetap seperti ini, atau akan mencair Nak Mas….?” Tanta Ki Bijak memancing.

“Tentu es batu ini akan mencair ki…” Jawab Maula singkat.

“Apakah pencairan es batu seperti ini sama manfaatnya dengan ketika kita mencairkannya kedalam minuman…..?” Tanya Ki Bijak lagi.

“Tidak Ki, kalau es batu ini kita campur dengan minuman dan kemudian es ini mencair didalamnya, akan menambah kesegaran pada minuman kita, tapi kalau es ini dibiarkan mencair seperti ini, ya tidak menambah apapun, selain es batu ini akan habis dalam jangka waktu tertentu ki……” Jawab Maula.

Ki Bijak manggut-manggut, “Sekarang mari kita tengok kedalam diri kita, kita dikarunia Allah umur dalam waktu tertentu untuk menjalani kewajiban kita selaku hamba….., dan umur yang diberikan Allah kepada kita ini, laksana es batu ini Nak Mas, setiap saat akan mencair,setiap detik, umur kita berkurang, setiap menit umur kita berkurang, setiap jam, setiap hari, setiap minggu, bulan dan tahun yang kita lalui, hakekatnya mengurangi jatah hidup kita didunia ini, persis seperti lelehan air es batu ini…………….” Kata Ki Bijak.

Maula baru tersadar dengan ungkapan terakhir gurunya, bahwa usia atau umur manusia, akan berkurang setiap waktu, mulai detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun, laksana lelehan es batu ini…dengan segera ia lebih memfokuskan perhatiannya pada photo es batu yang secara iseng ia ambil tadi pagi.

“Kalau kita menggunakan umur kita untuk beribadah kepada Allah, tentu kita akan mendapatkan pahala disisi Allah, kalau kita memanfaatkan umur kita untuk menuntut ilmu, insya Allah ilmu dan pengetahuan kita akan bertambah, pun ketika kita menggunakan waktu kita untuk hal-hal yang bermanfaat, maka umur kita akan memberikan manfaat bagi kita, sebelum akhirnya jatah umur kita itu habis……” Kata Ki Bijak, tanpa menunggu komentar Maula yang masih asyik memperhatikan photo es batunya.

“Sebaliknya, kalau misalnya kita tidur seharian, hal itu sama sekali tidak akan menambah jatah umur kita, bahkan umur kita tetap akan berkurang, atau kalau kemudian kita menggunakan umur kita untuk foya-foya, untuk malas-malasan, umur kita tetap akan habis sebagaimana melelehnya es batu ini, tanpa memberi manfaat apapun bagi kita kecuali kerugian…..” Tambah Ki Bijak.

“Iya ya ki, es batu ini kalau dibiarkan habis, dipakai habis, tapi mending dipake, karena kerasa nikmatnya, umur kitapun sama, dipakai untuk ibadah berkurang, tapi mendapat pahala, untuk bermaksiatpun tetap akan habis, tapi hanya menambah dosa…..” Kata Maula menyadari apa yang diwejangkan gurunya.

“Jadi, sebagai mahluk yang dikarunia Allah dengan akal dan fikiran, alangkah bijaknya kalau kemudian kita menggunakan jatah umur kita untuk hal-hal yang bermanfaat saja, untuk beribadah dan mengabdi kepada Allah saja, untuk melakukan berbagai pekerjaan yang baik-baik saja, tidur sekedarnya saja, nonton TV sekedarnya saja, baca Koran sekedarnya saja, karena umur kita tidak akan pernah bertambah, tapi justru akan senantiasa terus berkurang, sejalan dengan waktu yang terus berputar…………………” Kata Ki Bijak lagi.

“Iya ki, terima kasih……” Maula tersenyum simpul, demi menyadari photo es batu yang diambilnya secara iseng tadi pagi, telah memberinya banyak pelajaran.

“Terima kasih es batu…, syukur kepada_Mu ya Allah yang telah member hamba seorang guru yang arif dan bijak, sehingga keisengan hamba pun bisa bermakna……….” Kata Maula pelan.

Ki Bijak tersenyum; “Nak Mas harus lebih jeli lagi dalam melihat berbagai hal, karena sekali lagi, tidak ada yang kebetulan, tidak ada yang terjadi dengan sendirinya, semuanya atas dan dengan izin Allah…..” Kata Ki Bijak lagi.

“Iya ki……..” Kata Maula mengakhiri diskusi es batunya.

Wassalam

October 20,2009

No comments:

Post a Comment