Friday, January 10, 2014

HARTA = KUDA LIAR



“Harta itu seperti kuda liar yang gagah Nak Mas…..” Kata Ki Bijak dalam sebuah percakapan dengan muridnya, Maula.

“Harta itu seperti kuda liar Ki…?” Tanya Maula.

 Ki Bijak mengangguk; “Benar Nak Mas.., Harta itu seperti kuda liar.., harta itu bisa membuat orang merasa ‘gagah’, harta itu bisa membuat orang merasa ‘berharga’, harta itu bisa membuat orang merasa ‘dibutuhkan’;harta bisa membuat orang bisa merasa ‘ ‘berguna’,merasa berjasa dan seterusnya….”

“Disisi lain, harta pulalah yang bisa membuat orang sombong, bisa membuat orang angkuh, bisa membuat orang besar kepala, bisa membuat seseorang memandang orang lebih rendah karena hartanya, harta bisa membuat orang ‘kesurupan hingga lupa diri….” Kata Ki Bijak lagi.

“Ana masih belum paham Ki….” Kata Maula.

“Nak Mas…, dengan harta, dengan uang, seseorang memiliki power yang luar biasa..;dengan uangnya, dia bisa membangun pondok pesantren yang besar, dengan uangnya,dia bisa membangun masjid yang megah, dengan uangnya, dia bisa menyantuni anak yatim, dengan uangnya…,dia bisa melakukan banyak hal baik.., ini yang Aki analogikan dengan kuda, yang memiliki potensi luar biasa untuk kemaslahatan pemiliknya, persis seperti harta yang digunakan untuk jalan kebajikan, harta yang digunakan untuk berjuang dijalan Allah….” Kata Ki Bijak menjelaskan.

Maula diam sejenak, mencerna apa yang barusan dikatakan gurunya, “Kalau kuda digunakan untuk kendaraan dan mempercepat sampai tujuan itu baik, kalau kuda digunakan sebagai angkutan,itu akan meringankan beban kita, begitu Ki…?” Kata Maula.

Ki Bijak mengangguk, “Benar Nak Mas…,harta yang digunakan dijalan Allah, itu sama dengan kuda yang gagah yang dapat kita kendalikan dengan baik…..” Kata Ki Bijak menambahkan.

“Akan halnya dengan harta yang digunakan untuk foya-foya dan maksiat Ki…” Tanya Maula beberapa jurus kemudian.

“Harta yang digunakan untuk foya-foya atau untuk maksiat itu ibarat kuda yang menyeret pemiliknya Nak Mas….”

“Ketika kuda sudah lepas kendali, maka kuda, dengan kekuatannya mampu menyeret siapapun, mampu melemparkan siapapun hingga jatuh terpelanting atau bahkan tersungkur berlumuran darah…..; Harta yang lepas kendali, harta yang tidak bisa kita kuasai, akan menyeret pemiliknya kedalam jurang kehancuran….”

“Sangat jelas dan sangat banyak contoh banyak orang gila karena hartanya, banyak orang menjadi congkak, karena hartanya, banyak orang yang menjadi arogan karena hartanya, banyak orang yang bahkan lupa shalat,lupa ibadah karena terseret-seret hartanya…”

“Waktunya shalat, ia masih di Mall, karena terseret hartanya…”
“Waktunya istirahat, dia masih begadang di Pub,karena terseret hartanya…”
“Waktunya silaturahim, di masih jalan-jalan, karena terseret hartanya…”
“Lihat tetannga beli kulkas, pengen beli, padahal kulkas dirumah masih layak pakai,itupun terseret oleh kuatnya harta…”
“Ada teman beli mobil baru,buru-buru pengen ganti biar tidak kalah saimg, itupun cirri orang yang terseret-seret oleh kuatnya harta….”
“Bukankah banyak orang yang seperti itu Nak Mas….? Tanya Ki Bijak.

“Banyak banget Ki….” Kata Maula.

“Karenanya, agama kita sama sekali tidak melarang kita untuk memiliki harta yang banyak, agama kita hanya mengingatkan bahwa harta yang banyak,harus dikendalikan dengan ilmu yang memadai untuk mengendalikannya, karena kalau tidak, kita akan seperti orang yang naik kuda, tapi tidak bisa memegang kendalinya, niscaya kita akan terpelanting jatuh….” Kata Ki Bijak lagi.

“Ana mengerti Ki…,semoga ana jadi orang kaya yang pandai mengendalikannya ya Ki….” Kata Maula.

“Aamiin….” Ki Bijak mengamini.

Wassalam

10 Januari 2014

No comments:

Post a Comment