Friday, April 13, 2007

NIFAQ, DURI DALAM DAGING


Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu Lukluk, seorang budak pada saat beliau akan memimpin shalat. Pembunuhan ini konon dilatarbelankangi dendam pribadi Abu Lukluk terhadap Umar. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M.

Utsman bin Affan (bahasa Arab: عثمان بن عفان) (sekitar 574 - 656) adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Usman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi sangatlah dermawan. Dialah yang berjasa membeli sumur dari orang Yahudi yang memonopoli air di Madinah. Beliau juga berjasa dalam hal membukukan Al-Qur'an. 'Ustman bin Affan dibunuh oleh orang-orang khawarij.

Ali Bin Abi Thalib meninggal di usia 63 tahun karena pembunuhan oleh Abdrrahman bin Muljam, seseorang yang berasal dari golongan Khawarij (pembangkang) saat mengimami shalat subuh di masjid Kufah, pada tanggal 19 Ramadhan, dan Ali menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriyah

Umar Ibnu Khatttab, seorang yang gigih dan gagah perkasa dalam menegakan kejayaan Islam, justru wafat karena keculasan seorang munafik yang bernama Abu Lukluk tadi, bukan pada saat perang dengan musuh dalam perang badr atau perang-perang yang beliau ikuti demi menegakan agama Allah.

Ustman Ibnu Affan, seorang Dermawan dan khalifah yang sangat berjasa besar dalam pembukuan mushaf al qur’an seperti yang kita kenal sekarang, seorang pejuang yang turut diberbagai medan pertempuran, justru diwafatkan Allah lewat tangan orang-orang munafik dari kaum Khawarij.

Ali bin Abi Thalib, seorang cendekiawan Islam yang dikenal ahli dalam strategi militer, pahlawan yang turut dalam perang badar, perang khandaq dan juga berbagai medan perang lainya, juga diwafatkan Allah melalui tangan seorang munafik bernama Abdrrahman bin Muljam.
Kegigihan dan kegagahan yang diwakili oleh Umat Bin Khattab, kedermawanan yang terdapat dalam diri Ustaman bin Affan serta kecendekiawanan dan patriotisme yang tergambar dalam diri Ali Bin Abi Thalib, semuanya harus berakhir oleh kemunafikan yang diwakili oleh para pembunuh generasi terbaik Islam tersebut.

Munafik, betapa sifat ini sangat berbahaya, karena mereka ibarat bunglon yang bisa menyerupakan dirinya dengan lingkungan sekitarnya, ketika ia berkumpul dengan orang mukmin, mereka berlaku layaknya seperti orang mukmin, tapi dibalik itu mereka adalah orang-orang yang paling jahat lagi keras permusuhannya dengan orang mukmin;

14. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami Telah beriman". dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka[25], mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok."(Al Baqarah:14)

Mereka bisa menyamar sebagai seorang budak, seperti Abu Luklu, yang kemudian menikam Umar Ibnu Khattab dari belakang, mereka juga bisa menyamar seperti Abdrrahman bin Muljam, seorang munafik yang lebih menyerupai orang alim, berjubah, berjanggut bahkan konon keningnya tampak hitam bekas sujud, tapi toh mereka tetap setan yang berbahaya bagi kegigihan, bagi kedermawanan, bagi kecerdasan bahkan mereka adalah kelompok yang mampu membuat perang dengan muslihatnya, mereka mampu membuat kerusakan pada peradaban manusia dengan kelicikannya.

Pantas jika Allah memerintahkan nabi dan kita untuk memerangi orang dan sifat munafik ini, sebagaimana firman-Nya;
73. Hai nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. tempat mereka ialah jahannam. dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya.(At Taubah:73)

Nifaq ibarat duri dalam daging yang harus segera dicabut agar tidak menimbulkan rasa nyeri yang berkepanjangan. Seperti ayat diatas, kita harus mengikrarkan “perang” terhadap orang-orang munafik dan juga sifat-sifat nifaq yang mungkin masih menancap bak duri dalam hati dan diri kita yang mengaku sebagai orang beriman.

Lalu siapa yang termasuk kategori ini?

56. (yaitu) orang-orang yang kamu Telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya).

61. Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti nabi dan mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya." Katakanlah: "Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu." dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih.
67. Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya[648]. mereka Telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.
[648] Maksudnya: berlaku kikir

79. (orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, Maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.(At Taubah:79)

Pertama; mereka yang mengkhianati janjinya

Kedua, mereka yang menyakiti nabi dengan memperolok-oloknya

Ketiga, mereka menyeru pada kemunkaran dan melarang yang makruf

Keempat, mereka yang menggemgam tangannya karena kikir

Kelima, orang yang suka memperolok orang mukmin

Keenam; bahkan ada diantara mereka yang mendirikan masjid, demi menutupi kedok mereka yang hendak menimbulkan kemudharatan dikalangan umat, sebagaimana ayat berikut;

107. Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang Telah memerangi Allah dan rasul-Nya sejak dahulu[660]. mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." dan Allah menjadi saksi bahwa Sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).(At Taubah:107)

[660] yang dimaksudkan dengan orang yang Telah memerangi Allah dan rasul-Nya sejak dahulu ialah seorang pendeta Nasrani bernama abu 'Amir, yang mereka tunggu-tunggu kedatangannya dari Syiria untuk bersembahyang di masjid yang mereka dirikan itu, serta membawa tentara Romawi yang akan memerangi kaum muslimin. akan tetapi kedatangan abu 'Amir Ini tidak jadi Karena ia mati di Syiria. dan masjid yang didirikan kaum munafik itu diruntuhkan atas perintah Rasulullah s.a.w. berkenaan dengan wahyu yang diterimanya sesudah kembali dari perang Tabuk.

Mari kita kobarkan semangat jihad untuk memerangi sifat nifaq yang mungkin masih bersemayam didada kita, dengan memenuhi janji kita, baik itu janji kita kepada Allah sebagaimana yang kita baca pada setiap shalat kita, “Inna shalati wanusuki wamayahya wamamati lillahita’la”, dengan tidak menyekutukan Allah baik secara uluhiyah maupun secara rubbubiyah, dan juga dengan menepati janji kita kepada sesama manusia.

Mari kita kobarkan semangat jihad untuk memerangi mereka yang memperolok-olok nabi, mereka yang menyeru kepada kemunkaran, mereka yang melarang pada kemakrufan, mereka yang kikir dalam menafkahkan rezekinya dijalan Allah serta mereka yang membangun masjid untuk tujuan memecah belah umat ini.

Bersihkan hati dan jiwa kita dari sifat nifaq dan berjihad melawan kemunafikan.

Wassalam

April 13, 2007

No comments:

Post a Comment