Monday, July 9, 2007

SUDAHKAH KITA BERSEDEKAH HARI INI?

“Assalamu’alaikum........” Sapa Maula

“Walaikumusalam warahmatullahiwabarakatuhu..........” balas Ki Bijak.

“Ki, sehebat apakah fadilah sedekah itu ki.....? Tanya Maula kepada gurunya yang tengah membaca kitab.

“Fadilah sedekah Nak Mas..? Tanya Gurunya

“Iya, Ki, kemarin seorang ikhwan bercerita ketika suatu hari ia diminta tolong oleh tetangganya untuk memetik petai disebelah rumahnya, kemudia ikhwan ana tadi menaiki pohon petai yang cukup tinggi, dan ketika sudah hampir mencapai puncak pohon itu, tiba-tiba seluruh tubuhnya mengalami kejang dan kram, sehingga ia tidak bisa bergerak, ia hampir jatuh, sementara dibawahnya ada dahan-dahan tanaman teh yang tajam dan runcing, ketika itu, kata ikhawan tersebut, ia sudah pasrah manakala melihat ujung dahan tanaman teh yang runcing dibawahnya, ia jika ia jatuh, mungkin tubuhnya akan tertancap ditanaman teh tersebut.....” Kata Muala, diwajahnya terlihat sedikit rasa ngeri membayangkan kembali apa yang mungkin akan terjadi dengan ikhwannya jika dia jatuh.

“Lalu.....?” Tanya Ki Bijak.

“Tapi kemudian ada sesuatu yang “aneh” ki, setelah hampir seluruh tubuhnya kejang dan tidak bisa berpegangan lagi pada batang pohon tersebut, justru tangan kirinya yang mengait pada batang pohon, seperti terikat erat pada batang pohon tersebut, sehingga kaitannya itu menahan seluruh badannya untuk tidak jatuh..., dan dengan sisa-sisa tenaganya, ia meminta tolong kepada tetangga yang ada dibawahnya, dan alhamdulillah, ia berhasil diturunkan dengan selamat..........” Kata Maula.

“Nak Mas heran dengan kejadian tersebut..? Tanya Ki Bijak.

“Heran dan juga takjud Ki, bagaimana mungkin tangan yang seharusnya kram itu bisa terkait dan menahannya jatuh dari pohon...?” Kata Maula.

Itulah Allah Nak Mas, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, jika Allah menghendaki, pasti semuanya mungkin, tapi coba Nak Mas ingat-ingat lagi, apa yang dilakukan ikhwan Nak Mas tadi sebelum ia naik pohon itu......, yang mungkin menjadi asbab keselamatannya, hingga ia tidak jatuh dari pohon......” Kata Ki Bijak.

“Oh iya ki, beliau bercerita bahwa pagi harinya, sebelum ia berangkat, beliau bertemu dengan seorang anak terlantar, yang tinggal bersama neneknya yang sudah sepuh.......” Kata Maula.

“Lalu......?” Tanya Ki Bijak.

“Beliau sangat kasihan kepada anak tersebut, dan kemudian berpesan kepada istrinya untuk memberikan uang jajan kepada anak itu, dan pagi itu istrinya memberikan uang seribu rupiah kepada anak itu......., setelah kejadian yang hampir merengut nyawanya itu, beliau teringat apa yang pernah diajarkan gurunya bahwa sedekah bisa merupakan salah satu fasilitas dari Allah untuk melindungi kita dari mara bahaya, tentu dengan izinnya....., beliau kemudian bersujud syukur bahwa hari itu Allah mempertemukannya dengan seorang anak terlantar dan memberikan sedikit uang kepadanya, dan dengan wasilah itulah ia terhindar dari kecelakaan..............” Kata Maula.

Ki Bijak tersenyum, “ikhwan antum benar, mungkin sedekah itulah yang dijadikan wasilah Allah untuk menyelamatkannya, dan masih banyak kejadian yang pernah aki dengar atau bahkan aki rasakan sendiri, betapa sedekah adalah sesuatu yang luar biasa, karena selain mendapat pahala diakhirat kelak, kita juga banyak mendapat “sesuatu” yang kadang diluar pikiran dan kemampuan kita....”

“Antum ingat dengan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad?” Tanya Ki Bijak

“Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut”.

Kemudian mereka bertanya? "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada gunung?" Allah menjawab, "Ada, yaitu besi"

Para malaikat pun kembali bertanya, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada besi?" Allah yang Mahasuci menjawab, "Ada, yaitu api"

Bertanya kembali para malaikat, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada api?" Allah yang Mahaagung menjawab, "Ada, yaitu air"

"Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?" Kembali bertanya para malaikat. Allah yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, "Ada, yaitu angin"

Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, "Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?" Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, "Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya." Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain “ Kata Ki Bijak mengutif hadits yang biasa digunakan oleh para ustadz ketika menyampaikan ceramah yang berkaitan dengan sedekah.

“Aki juga pernah dipertemukan oleh Allah dengan seseorang pengusaha kaya, yang ketika pertama kali aki mengenalnya, mungkin perusahaanya lebih dari sepuluh buah perusahaan, tapi kemudian hanya dalam beberapa tahun saja, satu demi satu perusahaanya bangkrut atau dijual, seorang anak buahnya mengatakan kepada Aki bahwa jika bukan karena sedekahnya kepada fakir miskin dan yatim piatu, mungkin pengusaha itu sudah bangkrut total, tapi dengan izin Allah, sedekahnya selama ini menjadi asbab bagi pengusaha itu untuk tetap bisa mempertahankan perusahaanya yang tersisa……” Kata Ki Bijak lagi.

“Aki juga memiliki seorang ikhwan yang sangat gemar bersedekah, usianya masih muda, rumahnya pun relatif sama dengan rumah aki, tapi ia dengan penuh keikhlasan membantu pembangunan masjid dikampungnya, dan Nak Mas tahu apa yang terjadi dengan ikhwan aki tersebut…? Tanya Ki Bijak

“Meskipun ia dermakan ratusan juta untuk pembangunan masjid dan lainnya, kekayaannya sama sekali tidak berkurang dengan sedekahnya itu, bahkan usahanya makin lancar dan rezekinya seakan mengalir…”Kata Ki Bijak

“Subhanallah……” Kata Maula spontan.

“Ki, jika demikian banyak fadilah sedekah, lalu kenapa banyak orang yang enggan melakukannya…?” Tanya Maula.

“Pertama, karena ia tidak tahu atau pura-pura tidak tahu tentang keutamaan sedekah, kedua, ia tidak yakin dengan janji Allah bahwa sedekahnya akan dibalas 10 kali atau bahkan lebih sesuai dengan kehendak Allah, ketiga, masih ada sifat munafik dalam hatinya, keempat, ia mungkin termasuk orang kikir….” Kata Ki Bijak.

Seandainya semua kita tahu dan paham tentang keutamaan sedekah, pasti mereka akan berlomba-lomba untuk melakukannya, meski dengan se-sen uang yang ia miliki, seandainya ia paham bahwa sunatullah mengajarkan bahwa segala sesuatu harus mengalir atau dialirkan agar tidak menjadi penyakit dan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, pasti kita akan dengan senang hati bersedekah …..” Kata Ki Bijak lagi.

“Nak Mas perhatikan, air yang tidak mengalir, akan menjadi sarang penyakit, makanan yang kita makan, kemudian tidak kita keluarkan, akan membusuk didalam perut dan menjadi penyakit, air yang kita siramkan pada vas bunga juga harus dialirkan, agar akar bunga tersebut tidak membusuk, semuanya mengajarkan kepada kita agar kita “mengalirkan” rezeki dan nikmat yang kita terima, bukan untuk orang lain sebenarnya, justru dengan bersedekah dan mengalirkan uang kita dijalan Allah, maka kita harta kita akan menjadi “bersih & sehat”, dan tidak menjadi “sarang penyakit” nifaq pada diri kita……”
Kata Ki Bijak.

“Kadang ketika kita hendak bersedekah, kita mesti berhitung sekian kali, berapa yang akan kita terima sebagai balasan dari Allah, padahal janji Allah pasti benar adanya, dan hanya orang yang kurang imannya saja yang meragukannya…..” Kata Ki Bijak lagi.

“Sifat Kikir juga merupakan “penyakit”, yang harus dilawan, karena kikir sama sekali tidak akan menjadikan kita kaya, bahkan kikir akan menjadi sumber penyakit pada harta dan jiwa kita……” Kata Ki Bijak.

“Ki, bagaimana agar kita terlatih untuk bersedekah…? Tanya Maula

Nak Mas, untuk melatih kita agar menjadi orang yang istiqomah dalam bersedekah, niatkan dengan ikhlas kita bersedekah meski lima ratus atau seribu rupiah tiap hari sebelum kita berangkat kerja misalnya, masak iya sih kita bisa beli rokok 234 sebungkus, tapi nggak bisa menyisihkan seribu rupiah untuk sedekah….? Kata Ki Bijak

“Insya Allah, jika kita telah terbiasa menyisihkan sebagian rezeki kita, kita akan terpelihara dari sifat kikir dan munafik yang sangat dibenci Allah….” Kata Ki Bijak.

“Semoga Nak Mas bisa menjadi teladan untuk menjadi ahli sedekah, Ya Nak….” Kata Ki Bijak.

“Insya Allah, amiiiin……” Kata Maula.

Wassalam

July 09, 2007.

No comments:

Post a Comment