Thursday, June 21, 2007

ITU HANYA “BUNGA KEHIDUPAN DUNIA”

ITU HANYA “BUNGA KEHIDUPAN DUNIA”

131. Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang Telah kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk kami cobai mereka dengannya. dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.(Thaha:131)


“Ki, Adil tidak ya Ki, kalau ada orang yang dikarunia wajah yang tampan, pintar, kaya, sementara dia tidak shalat, tidak zakat, bahkan sering melakukan perbuatan maksiat?” Tanya seorang lelaki muda pada gurunya, Ki Bijak.

Sang guru tersenyum, “Kenapa?” Antum mau seperti itu?’ Tanya ki Bijak.

“Ana tidak tahu Ki, tapi ya itu tadi, dikampung Ana dulu, ada orang yang secara lahiriah nampak bahagia sekali dengan harta yang ia miliki dan berbagai kelebihan yang ia punyai, padahal ia nyaris tidak pernah melakukan perintah agamanya” , Kata si murid.

“Ada gitu orang yang seperti itu? Pancing ki Bijak.

“Ada Ki, Ana kenal orangnya bahkan” Jawab sang murid.

Ki Bijak tersenyum lagi, manakala mendapati muridnya masih terlihat ingin seperti orang yang diceritakannya itu.

“Antum masih ingat tentang kisah Qarun?” Tanya Ki Bijak.

“Ya Ki, Qarun dikarunia harta yang sangat banyak dan ia mengatakan apa yang didapatnya itu adalah karena ilmu dan kepintarannya, begitu kan Ki?”, Jelas si Murid.

“Antum tahu bagaimana akhir cerita Qarun? Tanya Ki Bijak lagi.

“Qarun akhirnya dibenamkan kedalam bumi bersama harta yang ia banggakan itu Ki?" Kata si murid.

“Antum mau seperti Qarun itu?”, Tanya Ki Bijak.

“Naudzubillah, Ki!!” Si Murid kaget demi mendengar pertanyaan Ki Bijak.

“Orang kaya yang antum ceritakan itu tak perlu membuat antum iri, karena sangat mungkin Allah tengah mengingatkan antum terhadap kisah Qarun tadi...”, Papar Ki Bijak.

“Kemudian antum tadi juga bilang, bahwa orang yang antum ceritakan tadi memiliki pengaruh dan kekuasaan, yang membuat antum ingin sepertinya?” Tanya Ki Bijak.

“Ya Ki...”, Jawab si murid pendek.

“Antum masih ingat tentang apa yang Aki jelaskan mengenai sepak terjang Fir’aun?” Tanya Ki Bijak lagi.

“Ya Ki, Fir’aun adalah raja yang memiliki kekuasaan sangat luas dan bahkan ia mengklaim dirinya sebagai tuhan serta menolak seruan Nabi Musa dan Nabi Harun untuk mengakui Allah sebagai satu-satunya ilah yang berhak diibadahi...”
Tutur si murid.

“Lalu...? Tanya Ki Bijak lagi.

“Fir’aun memperbudak Bani Israil hingga Nabi Musa kemudian diperintah Allah untuk membebaskan Bani Israil dari perbudakan Fir’aun, yang akhirnya berujung pada pengejaran Fir’aun kepada Nabi Musa dan kaumnya, hingga kemudian tatkala Nabi Musa terpojok, Allah memerintahkan Nabi Musa memukulkan tongkatnya pada air laut yang berada dihadapannya, dan dengan izin Allah, laut kemudian terbelah dan Bani Israil selamat dari kejaran Fir’aun dan tentaranya dengan menyeberangi laut yang terbelah tadi....” Fasih si murid menuturkan perjalan Nabi Musa dengan kaumnya.

“Lalu?” Tanya Ki Bijak lagi.

“Fir’aun dan tentaranya kemudian mengejar Nabi Musa dan kaumnya dengan menyeberangi laut yang sama, tapi mereka, Fir’aun dan tentaranya ditenggelamkan Allah ketika mereka tengah melintasi laut tadi.....” Lanjut si murid.

“Antum mau seperti Fir’aun, tidak perlu menyembah Allah, kemudian diberi kekuasan yang hebat, tapi kemudian antum ditenggelamkan Allah dilautan?", Tanya Ki Bijak.

Si murid menggelengkan kepalanya, tanda tidak mau seperti Fir’aun.

“Orang yang antum ceritakan tadi merupakan pelajaran dari Allah untuk mengingatkan antum, bahwa antum tidak perlu iri dengan orang yang tidak shalat, tidak zakat, suka maksiat tapi memiliki kekuasaan yang hebat, karena boleh jadi ia menjadi simbol dari fir’aun dizaman Nabi Musa dulu.....”, Papar Ki Bijak.

“Lalu, apa? Antum tadi bilang orang itu tampan? Tanya Ki Bijak lagi.

“Ya Ki, ia memiliki wajah rupawan, sehingga dengan itu ia bisa menaklukan perempuan yang tak beriman untuk dijadikan selingkuhannya....”, Kata si murid.

Ki Bijak tersenyum lagi, “Antum ingat dengan ayat ini;

13. Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.(Al Hujurat:13)


“Allah tidak akan memandang rupa seseorang, tapi ketaqwaan orang itu, antum bisa temukan banyak contoh disekitar antum, betapa ketampanan hanya akan menjadi seseorang terjerumus kedalam kenistaan, salah satunya orang yang antum ceritakan tadi, dengan kemudahan yang ia miliki untuk bergonta ganti pasangan, maka ia memiliki resiko yang jauh lebih besar untuk terkena AIDS misalnya, dibanding dengan orang setia pada pasangannya......” Kata Ki Bijak

“Antum pilih mana?” Tanya Ki Bijak.

“Astagfirullaah, Ana telah khilaf Ki.....” Si murid menyadari kekhilafannya, matanya menerawang, air matanya tanpa terasa meleleh dipipinya.

“Ki, adakah Allah mau memaafkan kekhilafan Ana?” Tampak memelas simurid.

Ki Bijak kemudian membaca ayat ini;

53. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa[1314] semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Az-zumar:53)

[1314] dalam hubungan Ini lihat surat An Nisa ayat 48.

“Tangis antum semoga menjadi awal kehidupan antum yang baru, dan semoga antum bisa memetik pelajaran dari apa yang baru kita diskusikan tadi, sekali lagi antum tak perlu iri dengan orang kaya yang tidak shalat, orang yang berkuasa tidak shalat, orang yang tampan tifdak shalat, itu hanya cara Allah untuk mengingatkan kita pada Fir’aun, pada Qarun atau pada mereka yang diazab Allah karena ingkar atas nikmat-Nya.....” tutur Ki Bijak mengakhiri percakapan

Kemudian Ki Bijak membaca ayat pembuka diatas “Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang Telah kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk kami cobai mereka dengannya. dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal”.

Wassalam

June 21, 2007

No comments:

Post a Comment