Tuesday, June 5, 2007

MENANGISLAH SEKARANG

"Engkau dilahirkan ibumu dalam keadaan menangis. Sedangkan manusia di sekelilingmu tertawa bahagia. Maka berbuatlah sesuatu untuk satu hari di mana kematianmu datang, engkau meninggal dalam keadaan tersenyum bahagia dan sementara orang lain menangisi kepergianmu." (Ali bin Abi Thalib).

Menangis, adalah aktivitas pertama kita ketika kita terlahir kedunia fana ini, entah apa yang menyebabkan kita menangis ketika kita dilahirkan bunda dulu, bahagiakah kita saat itu? Atau kita “menyesali” kelahiran kita, wallahu’alam.

Semakin besar kita, aktivitas menagis kita makin berkurang karena berbagai alasan, bisa karena kita malu kalau harus menagis karena sudah besar, atau hal-hal lain yang membuat kita jarang sekali menangis.

Karena jarangnya kita menangis, kadang kita jadi lupa pada saat kapan “seharusnya” kita menangis, kita sering salah dalam menangisi sesuatu.

Misalnya ketika kita kehilangan barang yang kita sukai, kita menangis tersedu-sedu, ketika kita ditinggalkan orang yang kita cintai, kita menangisnya berminggu-minggu, ketika kita tidak mempunyai makanan, kita menangis menahan lapar, ketika kita merasakan sakit, kitapun akan menangis, itu wajar dan manusiawi.

Sekarang mari kita ingat-ingat lagi, pernahkah kita menangis, ketika kita meninggalkan shalat?

Pernahkan kita menangis ketika kita tidak bisa baca al qur’an?

Pernahkah kita menangis ketika kita tidak mengerti bacaan al qur’an?

Pernahkah kita menangis ketika bathin kita merintih lapar karena tak pernah tersentuh kearifan?

Pernahkah kita menangis ketika hati kita mati, sehingga kita tidak bisa lagi merasakan keagungan Allah?

Pernahkah kita menangis ketika hati kita mati, sehingga kita tidak bisa lagi merasakan derita saudara atau bahkan orang tuanya?

Pernahkah kita menangis ketika mata kita “buta”? Sehingga tidak mampu lagi melihat dan membedakan mana yang hak dan mana yang bathil?

Pernahkah ita menangis ketika telinga kita menjadi “tuli”? sehingga kita tidak bisa lagi mendengar nasehat dan ajaran agama yang disampaikan oleh ustadz dan guru-guru kita?

Menangislah jika kita memang harus menangis, menangislah ketika kita alpa dalam mengingat Allah,

Menangislah ketika kita mengabaikan shalat, menangislah manakala kita tidak bisa membaca alqur’an apalagi untuk memahaminya,

Menangislah manakala hati kita tidak merasakan hal apapun manakala dikiri kanan kita penderitaan terpampang,

Menangislah manakala mata kita tidak lagi melihat dan tidak mampu membedakan kebenaran, menangislah karena telinga kita menjadi tuli untuk menerima nasehat,

Menangislah ketika kita tidak bisa menangis!!

Ketika kita tidak bisa menangis yang “seharusnya”, maka sangat boleh jadi kita menjadi orang yang dimaksud dalam ayat Allah berikut;

74. Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, Karena takut kepada Allah. dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (Al Baqarah:74)

46. Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. (al Hajj:46)


Menangis pada saat yang tepat, seperti ketika kita menyadari betapa banyak dosa dan khilaf kita adalah sesuatu yang sangat dianjurkan, bukan sebaliknya, kita lebih cenderung akan menangis manakala kita ditimpa sesuatu tentang urusan dunia kita.

Kelak diakhirat, semua mata akan menangis, yaitu mereka yang ketika didunia matanya tidak pernah menangis kepada Allah untuk memohon ampun atas segala dosa-dosanya, lalu mata yang senantiasa liar memandangi hal-hal yang diharamkan oleh Allah, mata yang dibuat berjaga untuk memakmurkan aktivitas syaitoniyah, begadang untuk berjudi, untuk mabuk-mabukan, untuk mengumbar syahwat dan lain sebagainya.

Sebaliknya, Sufyan bin Muhammad Ajlan menerangkan bahwa pada hari kiamat kelak, ada tiga mata yang tidak menangis;

1.Mata yang selalu dibuat menangis kepada Allah Swt
2.Mata yang selalu terpejam ketika melintasi hal-hal yang diharamkan oleh Allah
3.Mata yang selalu dibuat jaga malam ketika berjihad menegakan agama Allah Swt

Maka menangislah sekarang sebelum terlambat, untuk memohon ampunan kepada Allah, mumpung kita masih bisa menangis…..

Maka berbuatlah sesuatu sekarang, yang akan membuat orang menangis sepeninggal kita nanti……..

Wassalam

Juni 05, 2006

No comments:

Post a Comment