Salsabil(a), biasanya dipakai untuk menamai anak perempuan, sebuah nama yang indah, nama yang mudah diingat, nama yang cantik, nama yang begitu familiar ditelinga kita.
Salsabil, adalah sebuah mata air disurga;
18. (yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. (Al Insan:18)
Mata air selalu identik dengan kejernihan airnya yang gemericik mengalir, mata air juga identik dengan sesuatu yang indah dan tenang, jauh ditempat yan rindang alami, dipenuhi pephonan rindang, hawa udara yang segar, pemandangan yang menghijau, jauh dari polusi dan kebisingan, mata air menawarkan kesejukan dan pelepas dahaga bagi orang-orang yang letih dan kelelahan.
Itu gambaran mata air didunia, bagaimana dengan Salsabil, mata air disurganya Allah? Pasti lebih jernih airnya, pasti lebih nyaring gemericiknya, sehingga mampu membuat terpesona orang yang berada disana, pasti jauh lebih tenang, pasti jauh indah, lebih rindang dan lebat pepohonannya, lebih segar udaranya, menghijau laksana permadani pemandangannya, pasti juga terproteksi dari polusi dan kebisingan, karena disurga, jangankan orang ribut atau gaduh, perkataan yang sia-sia pun tak akan terdengar disana, Salsabil pasti sebuah mata air yang keindahan dan kesejukannya, tak akan mampu dideskripsikan oleh tulisan beribu lembar sekalipun, bahkan tak pernah terbersit dalam benak sekalipun, demikian indah dan penuh pesona.
Siapakah orang-orang yang beruntung mendapatkan mata air surga tersebut? Adakah kita salah satunya? Siapa saja mereka?
Ayat kelima sampai ayat kesepuluh Surat Al Insan menerangkan siapa saja yang memenuhi syarat untuk mendapatkan Salsabil didalam surga Allah;
5. Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur[1536],
6. (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.
7. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.
8. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.
9. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.
10. Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan.
[1536] Kafur ialah nama suatu mata air di surga yang airnya putih dan baunya sedap serta enak sekali rasanya.
Apa yang dimaksud dengan kebajikan?
177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa. (Al Baqarah:177)
Kebajikan adalah “Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
Beriman kepada Allah, kepada Malaikat, beriman kepada kitab-kitab-Nya, kepada Nabi, tambah dengan beriman kepada hari akhir dan taqdir Allah adalah Rukun Iman, sementara memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat adalah rukun Islam, kedua rukun tersebut harus terpenuhi secara sempurna, maka kita Insya Allah akan mendapat Ridha dan Surganya Allah, yang didalamnya ada Salsabil, mata air yang sejuk lagi menyegarkan.
Selain itu juga, kebajikan mensyarakatkan kita untuk menepati janji, janji kepada siapa?
Janji kepada Allah, “Innashalati wanusuki wamayahya wamamati lillahita’ala” adalah sebuah janji kepada Allah yang setiap hari kita ikrarkan dalam shalat kita, sudahkah kita menepatinya? Menepati bahwa shalat kita bukan untuk dilihat dan dipuji orang, bahwa hidup kita bukan untuk mengabdi kepada setan atau atasan, bahwa mati kita bukan tanpa tujuan, tapi semua lillahita’ala, semuanya karena Allah Swt.
Jangan pula remehkan janji kita kepada sesama manusia, karena mungkin suatu saat, janji yang kita anggap sepele itu akan menjadi pengganjal pintu surga kita, sehingga kita kesulitan masuk kedalamnya;
23. Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya Aku akan mengerjakan Ini besok pagi,
24. Kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah"[879]. dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan Katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini". (Al Kahfi:23~24)
[879] menurut riwayat, ada beberapa orang Quraisy bertanya kepada nabi Muhammad s.a.w. tentang roh, kisah ashhabul kahfi (penghuni gua) dan kisah Dzulqarnain lalu beliau menjawab, datanglah besok pagi kepadaku agar Aku ceritakan. dan beliau tidak mengucapkan Insya Allah (artinya jika Allah menghendaki). tapi kiranya sampai besok harinya wahyu terlambat datang untuk menceritakan hal-hal tersebut dan nabi tidak dapat menjawabnya. Maka turunlah ayat 23-24 di atas, sebagai pelajaran kepada Nabi; Allah mengingatkan pula bilamana nabi lupa menyebut Insya Allah haruslah segera menyebutkannya kemudian.
Kemudian bagian akhir ayat al Baqarah 177 diatas menyebutkan “dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan”. Yang sekali lagi memperkuat keyakinan kita bahwa sabar adalah sebuah kunci dari pintu surga, bahwa sabar adalah tiket untuk mendapatkan maqam tertinggi disisi Allah;
153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.(Al Baqarah:153)
[99] ada pula yang mengartikan: Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.
Salsabil, telaga yang berisi air kenikmatan, tidakkah kita merindukannya?
Wassalam;
Maret 12, 2007
Tuesday, March 13, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment