Tuesday, August 19, 2008

BUSANA MUSLIMAH, ADUH CANTIKNYA.......


“Cantik sekali anak-anak ini Nak Mas..........” Kata Ki Bijak mengomentari photo-photo anak-anak berbalut busana muslimah.

“Iya ki, ana sampai pangling melihat mereka dengan penampilan seperti itu, jauh lebih cantik dan lebih anggun..............” Tambah Maula.

“Photo ini dalam rangka apa Nak Mas.......?” Tanya Ki Bijak.

“Lomba Busana muslimah ki, seminggu ini kami mengadakan berbagai lomba untuk mengisi liburan sekolah, ada MTQ, MHQ, busana muslim, puisi, ceramah, lomba adzan, kaligrafi dan insya Allah besok cerdas cermat islami ki..........” Kata Maula.

“Syukurlah Nak Mas, kita memang harus berlomba dengan kegiatan-kegiatan lain yang sangat jauh dari nilai dan norma agama yang kita anut...........” kata Ki Bijak.

“Iya ki, ide untuk mengadakan lomba ini pun salah satunya adalah karena keprihatinan kami melihat tontonan dan acara di TV yang banyak menampilkan lomba-lomba yang cenderung mengexploitasi anak, anak ‘dipaksa’ untuk keluar dari dunianya,mereka dipaksa untuk berdandan ala artis,make-up tebal,pakaian minim dan penampilan yang tak jarang menjurus seronok layaknya artis-artis murahan yang sekarang banyak bermunculan.....................” Kata Maula.

“Benar Nak Mas, Aki juga prihatin dengan berbagai tontonan semacam itu, sebagian muslimah kita seperti kehilangan identitas muslimahya, mereka lebih senang mengenakan pakaian yang lebih menonjolkan dan mempertontonkan aurat, mereka tidak lagi bangga dengan pakaian dan busana muslimah yang seharusnya merkea kenakan............” Kata Ki Bijak.

“Iya ki, alasannya pun beragam, katanya busana muslimah yang menutup aurat itu kurang modis, ada lagi yang bilang busana muslim itu kurang sesuai dengan iklim dan budaya indonesia, ada lagi yang mengatakan busana muslim itu ribet, dan masih banyak lagi alasan untuk tidak mengenakan busana muslim......” kata Maula.

“Aki tidak terlalu paham dengan berbagai mode Nak Mas, tapi jika Aki melihat busana muslimah seperti anak-anak ini, Aki sama sekali tidak melihat alasan-alasan yang tadi Nak Mas sebutkan, dengan busana muslimah, anak-anak ini tetap cantik, anggun dan dan berwibawa, selain juga tetap modis, mereka pun tidak ribet-ribet amat dengan busana seperti itu..........” Kata Ki Bijak sambil memperhatikan photo-photo didepanya.

“Dan kalau alasannya budaya, agama bukan budaya Nak Mas, agama juga tidak dibatasi oleh wilayah dan geografis tertentu, ajaran agama adalah sesuatu yang telah ditentukan Allah untuk kita, dan pasti disana ada banyak kebaikan yang terkandung didalamnya, termasuk perintah untuk mengenakan jilbab dan busana muslimah bagi muslimah................” kata Ki Bijak lagi.

“Iya ki, lalu ada juga yang bilang kalau berjilbab tidak menjamin orang itu sebaik penampilannya, itu bagaimana ki........? tanya Maula.

“Benar Nak Mas, pakaian seseorang tidak menjamin orang yang mengenakannya seperti penampilannya, tapi mari kita berpikir lebih bijak lagi bahwa berbusana muslim dan berjilbab adalah sebuah perintah Allah, itu yang pertama, lalu yang kedua, jika yang berbusana muslimah saja belum menjamin baik-buruknya seseorang, lalu bagaimana dengan pakaian yang mengumbar aurat dan memacu syahwat....?, bukankah itu lebih tidak menjamin lagi Nak Mas..........?’ Kata Ki Bijak.

“Benar ki, dan salah satu tujuan kami mengadakan lomba ini adalah untuk mentarbiyah anak-anak kami untuk bisa berbusana yang layak dan patut sebagai seorang muslimah, syukur kalau nantinya hal ini bisa menjadi contoh bagi ibu-ibu dan remaja putri lainnya untuk berbusana muslimah seperti ini ki.............” kata Maula.

“Semoga Nak Mas, semoga upaya Nak Mas dan rekan-rekan ini setidaknya mampu menghidupkan nilai dan kebanggaan ahwat kita kepada ajaran dan tuntunan agamanya, dan ini menjadi sangat penting artinya ditengah gelombang perubahan pola pikir dan budaya yang sekarang deras melanda ditengah masyarakat kita akhir-akhir ini...............” Kata Ki Bijak.

“Semoga ki, meski sebelumnya kami belum berani berharap terlalu jauh, kami hanya berharap anak-anak kami ini bisa memanfaatkan waktu liburanya untuk sesuatu yang bermanfaat bagi mereka, dan dengan apa yang Aki katakan barusan, kami merasa terpacu untuk bisa berbuat sesuatu yang lebih besar, doa kan ya ki, semoga kegiatan seperti ini bisa rutin dan dalam skala yang lebih besar.............” kata Maula.

“Insya Allah Nak Mas, dan yang jauh lebih penting lagi yang Nak Mas harus tanamkan dari kegiatan seperti ini adalah pemahaman bahwa al qur’an bukan hanya untuk dilombakan dengan membaguskan bacaan dan tilawahnya, tapi yang jauh lebih penting bagaimana agar anak-anak kita dan juga kita sebagai orang tua, mampu memperbagus ucapan dan tindakan kita dengan nilai dan ajaran al qur’an................”

“Kemudian Nak Mas juga harus tanamkan bahwa al qur’an bukan hanya untuk dihafal, karena boleh jadi burung beo pun bisa menghafal surat-surat al qur’an, tapi lebih dari itu, anak-anak kita, dan kita selaku orang tua harus mampu mengaplikasikan dan menghidupkan al qur’an yang dibaca dan kita hafal dalam kehidupan kita sehari-hari................”

“Pun dengan busana muslim, bukan sekedar lomba, bukan sekedar siapa yang paling bagus busananya, siapa yang paling cantik penampilannya, tapi lebih dari itu, dengan balutan busana muslim yang indah, seyognyanya seindah itu pula aklaq, pribadi dan ketaqwaannya kepada Allah swt, itu yang Nak Mas harus tanamkan...............”

“Pun dengan cerdas cermat, puisi dan ceramah, jangan sekedar hafalan, tapi juga harus merupakan pemahaman dan pengertian yang baik, agar mereka tidak terjebak pada lomba tanpa makna.............” Kata Ki Bijak panjang lebar.

“Iya ki, nilai-nilai itu yang ingin kami bangun dengan menghapus kesan bahwa perlombaan ini hanya musiman dan tidak bernilai seperti yang selama ini banyak terjadi, kami ingin membangun pondasi akidah yang benar, pemahaman agama yang benar serta nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ajaran islam............” kata Maula.

“Iya Nak Mas, semoga apa yang Nak Mas dan rekan-rekan niatkan mendapat bimbingan dan ridha Allah swt.........” Kata Ki Bijak.

“Amiin...............” Sambut Maula.

Wassalam

Juli 18, 2008

1 comment: