Monday, February 5, 2007

IDENTITAS

Sebuah varietas tanaman dikenali dengan mengidentifikasi jenis, ciri khusus, habitat dan kelompok atau dari golongan mana tanaman tersebut.

Tanaman Anggrek misalnya, Paphiopedilum liemianum, mungil nan tangguh, Anggrek ini akrab disebut sebagai anggrek kantong, karena labellumnya yang menyerupai kantung kecil. Sosok tanaman anggrek ini cukup pendek (tinggi tanaman sekitar 5-7 cm) dengan posisi daun yang berselang seling. Daunnya melebar dengan ujung membulat. Lebar daun sekitar 3-6 cm dengan panjang daun bervariasi antara 15-20 cm. Tanaman ini termasuk anggrek terestrial, artinya anggrek ini memiliki habitat tumbuh di tanah, dengan mengandalkan organ akarnya sebagai alat untuk menyerap air dan unsur hara. Anggrek ini senang dengan kondisi media yang cukup lembab, akan tetapi jika terlalu lembab bisa menyebabkan pembusukan pada pangkal batangnya.

Demikian contoh deskripsi tanaman anggrek, ia dikenali dengan nama Anggrek Kantong, dengan ciri khususnya Menyerupai kantong kecil.

Sebuah spesies hewan dikenali dengan cara mengidentifikasi jenis, ciri khusus, habitat, karakter, pola perkembang biakan dan dari spesies dan golongan mana binatang tersebut.

Harimau misalnya, Harimau tergolong dalam kerajaan haiwan dalam filum kordata (bersaraf tunjang), sub-filum vertebrata (bertulang belakang), kelas mamalia (berdarah panas, berbulu dengan kelenjar menyusu), susunan maging (Carnivor), keluarga felidae (kucing), genus panthera, spesies tigris (harimau).

Begitupun dengan berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia, mereka memiliki ciri dan karakteristik yang berlainan, yang memudahkan mereka untuk dikenali. Baik itu bahasa yang mereka gunakan, warna kulit, adat-istiadat dan lain sebagainya.

Karakteristik dan ciri mereka merupakan identitas, yang harus senantiasa melekat dalam kehidupan mereka, sehingga mereka tidak kehilangan identitas dan jati diri.

Lalu apa ciri dan karakteristik khusus kita sebagai Muslim? Bagaimana cara kita mengenal seorang Muslim?

Pertama, seorang Muslim dapat dikenali dari Kartu Tanda Penduduk (KTP)-nya

Kelompok Muslim ini adalah kelompok terbesar dari segi kuantitas, kita akan dengan mudah menemukan “muslim” dari kelompok ini dimanapun, karena memang dari sekitar 200 juta jiwa populasi penduduk Indonesia, lebih dari 80%nya adalah Muslim. Sehingga tidak heran kelompok ini mewakili hampir sebagian besar catatan media, baik itu media cetak dan elektronik.

Ada koruptor yang merajalela yang kemudian tertangkap, KTP-nya Islam
Ada anggota dewan yang berbuat tak senonoh, KTP-nya Islam
Ada penjahat yang tertangkap, KTP-nya Islam
Ada Bromocorah yang dihukum, KTP-nya Islam
Ada pasangan selingkuh yang kepergok, KTP-nya
Ada haji yang ngadu ayam, KTP-nya Islam
Ada pemimpin yang mendhalimi rakyatnya, KTP-nya Islam
Ada manager yang tak pernah shalat, KTP-nya Islam
Ada banyak lagi “hal-hal aneh” yang diwakili oleh kelompok yang memiliki Kartu Tanda Penduduk-nya Islam


Ciri khususnya:Memiliki Kartu Tanda Penduduk – Islam, dan hampir tidak ditemui ciri-ciri lain sebagai muslim.

Pakaian yang mereka kenakan, sudah mirip dengan Yahudi dan Nasrani, Perempuannya dengan senang hati memamerkan aurat, kaum lelakinya pun tak jauh beda.

Cara mereka bergaul juga sudah samar dengan Yahudi dan Nasrani, raja tega dan tak kenal saudara, rentenir dan ijon menjadi sesuatu yang lumrah bagi sebagian kelompok ini.

Sebagian mereka tidak terlalu peduli dengan apa yang dimakannya, haram atau halal, atau dari mana dan bagaimana mendapatkannya.

Tatacara peribataan mereka pun telah menyerupai Yahudi dan Nasrani, misalnya ke Masjid hanya seminggu sekali untuk Jum’atan saja atau bahkan ada yang setahun dua kali untuk shalat i’ed saja.

Kedua, Muslim dapat dikenali dari Garis Keturunannya

Kelompok Muslim ini menduduki urutan kedua dari segi kuantitas. Mereka memiliki garis keturunan sebagai seorang Muslim.

Ciri dari kelompok ini biasanya memiliki fanatisme keberagamaan yang relatif kuat, mereka akan dengan serta merta marah ketika ada orang yang menjelek-jelekan agamanya, meskipun hanya melalui kabar burung sekalipun.

Kelompok ini biasanya gemar membangga-banggakan keturunan “Nih cing ane Haji” , Nih buyut gue kyai” , “Gue kan punya banyak teman yang berasal dari lingkungan pesantren” dan lain sebagainya, sementara ia sendiri kerap lalai dengan keislamannya.

Ketiga, Muslim dikenali dari Pakaian dan Penampilannya

Kelompok ketiga ini relatif lebih sulit untuk dikenali, dengan alasan budaya dan letak geografis, Muslim yang pakaian-pakaian yang Islami menjadi agak sulit ditemukan. Wanita berjilbab katanya tidak sesuai dengan iklim tropis yang panas dan lain sebagainya.

Sementara ada sebagian dari kelompok ini yang hanya bangga dengan pakaian yang ia kenakan, sementara perilaku dan budinya jauh dari tuntunan Islam. Bergamis, berkumis, bersorban dan menyandang tasbih ditangannya, sementara kata-katanya bak belati yang menusuk sanubari. Dengan gampang mengatakan “kafir” kepada orang yang diluar kelompoknya, dengan mudah membid’ahkan amal yang tidak dilakukan kelompoknya, mereka berlaku eksklusive, hanya golongannya saja yang benar, hanya dengan golongannya saja boleh bergaul dan berhubungan dan lain sebagainya.

Keempat; Muslim dikenali dari perilaku kesehariannya

Dalam “buku lentera hati – Prof. Quraish Shihab” mengatakan bahwa salah satu hikmah dari pencantuman nama surat An-Nahl – Surat ke-16 dalam susunan Al Qur’an Ustmani, adalah bahwa kehidupan lebah merupakan sebuah tamsil ideal bagi peri kehidupan seorang muslim; diantara ciri dan karakteristik lebah itu adalah;

Pertama – Lebah hanya makan saripati bunga, selapar apapun lebah, mereka tak akan pernah makan aspal, selapar apapun lebah, mereka tak akan makan semen.

Inilah ciri seorang muslim ideal, seorang muslim adalah orang yang selektif dalam memilih makanan dan memilah sumber-sumbernya. Seorang muslim adalah orang yang sangat berhati-hati terhadap barang dan makanan yang subhat sekalipun, karena ia menyadari konsekuensi yang akan timbul yang diakibatkan oleh makanan dan asupan yang subhat apalagi barang dan makanan haram.

Kedua – Lebah menghasilkan madu, yang kita semua maklum bahwa dalam madu terdapat berbagai kandungan manfaat yang sangat besar bagi kesehatan, disamping rasanya juga enak lagi manis.

Pribadi muslim ialah pribadi yang senantiasa menjaga diri dari barang dan makanan haram sebagaimana dijelaskan diatas, sehingga keluarannyapun merupakan keluaran yang Insya Allah baik pula. seorang pribadi muslim hanya akan mengeluarkan kata-kata yang penuh kebijaksanaan, jauh dari kata-kata provokatif , jauh dari perkataan yang menyinggung perasaan orang lain, jauh dari perkataan dusta dan sia-sia.

Ketiga – Dimanapun lebah hinggap, tak ada dahan yang patah, ini adalah cerminan bagi pribadi muslim yang paripurna.

Dimanapun seorang muslim berada, ia akan selalu menjunjung tinggi tata nilai dan norma yang berlaku dimasyarakatnya. Seorang muslim bukan provokator apalagi teroris, pribadi muslim adalah pribadi ideal, dimana bumi diinjak, disitu langit dijunjung.

Perhatikan pula perpindahan lebah dari satu putik bunga kebunga lain, tak ada bunga yang dirugikan, dan bahkan perpindahannya merupakan sarana perkawinan bagi putik sari dan serbuk sari bagi kelangsungan perkembang biakan bunga-bunga itu sendiri.

Seorang pribadi muslim yang ideal adalah seorang pribadi yang senantiasa memberi manfaat bagi orang lain, seorang pribadi muslim selalu menjadi motor bagi gerak maju sebuah masyarakatnya.

Keempat – perhatikan sarang lebah yang berbentuk hexagonal – dalam ilmu pengetahuan modern diketahui bahwa bentuk ini adalah tataruang yang paling efektif dibandingn dengan bujur sangkar, segitiga ataupun lingkaran. Dengan bahan yang relatif lebih sedikit, bentuk hexagonal pada sarang lebah mampu menampung madu dalam jumlah yang lebih banyak.

Lagi sebuah tamsil bahwa seorang pribadi muslim adalah pribadi yang senantiasa berlaku bijak dalam menafkahkan rezekinya. Ia tidak berlaku boros, karena ia tahu bahwa boros dan menafkahkan harta secara mubazir adalah perbuatan setan. Sebaliknya ia pun mampu menjaga diri dari sifat-sifat kikir, bakhir, medit, koret, meregehese, buntut gasiran alias cap jahe.

Kelima – Lebah akan menyerang siapapun yang mengganggunya, sebuah tamsil bahwa umat muslim bukanlah teroris, tapi kitapun bukan umat pengecut yang lari meninggalkan medang jihad, ketika harga diri dan kehormatan agama kita dinodai. Pribadi muslim adalah pribadi pantang menyerah dalam menegakan kebenaran, sebagaimana disimbolkan oleh perlawanan lebah kepada siapapun yang mengganggunya.

Ciri dan karakteristik keempat inilah yang seharusnya mengemukan sebagai ciri dan karakteristik utama sebagai seorang muslim.

Kelima, muslim dikenali dari lingkungannya

Lingkungan/tempat tinggal yang ideal bagi seorang muslim adalah Masjid dan Al Qur’an serta Sunnah. Sejarah mencatat bahwa periode kejayaan dan kehebatan Islam adalah sebuah periode dimana umat Islam ketika itu benar-benar menggunakan masjid sesuai dengan fungsinya, dan menjadikan Al Qur’an dan Sunnah Rasulnya sebagai acuan dan landasan hukum dari segala hukum, maka ketika itulah kewibawaan Islam sebagai agama menjadi sedemikian menjulang.

Pantas seorang Perdana Menteri Inggris, Goldstone, sampai berkata “ Percuma kalian memerangi Islam selama didada para pemuda Islam masih ada Al qur’an, kalian tak akan mampun mengalahkan mereka, maka tugas kita adalah mencabut al qur’an dari dada mereka, baru kita kuasai mereka”

Sebuah statement yang kemudian diikuti dan dijalankan oleh para musuh Islam, dan sejarah kemudian mencatat berbagai kekalahan dan kemunduran umat Islam justru bukan karena kekuatan senjata musuh, tapi lebih pada hilangnya Al qur’an dari dada umat Islam.

Masih ingat dengan tulisan bagaimana menderitanya ikan tanpa air, harimau yang keluar dari habitatnya? Begitulah kira-kira kondisi umat Islam saat mereka jauh dari masjid, dan menjadikan al qur’an dan sunah tak lebih dari sekedar hiasan atau hapalan tanpa makna.

Cara yang paling mungkin bagi kita untuk kembali menjadi “Khoiru Umat” adalah kembali kepada lingkungan ideal bagi kita, yaitu kembali menjadikan masjid sebagai pemersatu umat, kembali mendayagunakan al qur’an dan sunnah sebagaimana dilakukan oleh para pendahulu kita, sehingga mereka mampu mengantar Islam kepuncak kejayaan.

Selamat datang para pahlawan Islam..... mari kembali kepada identitas kita yang sebenarnya, mari kita raih lagi predikat Umat terbaik seperti difirmankan Allah berikut ini;


110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.(Ali Imran:110)


Wassalam

January 29, 2007

No comments:

Post a Comment