Seorang teman bertanya kepada saya, berapa hasil dari pembagian berikut:
0 x 1 = 0
1 x 1 = 1
1 x 0 = ~ (Tidak terhingga-Penulis)
Sebuah perkalian yang sederhana yang mungkin anak tingkatan sekolah dasar pun tahu jawabannya. Tapi dibalik kesederhaaan perkalian tersebut, tersimpan sebuah hikmah yang luar biasa bagi kita. Mari kita renungkan sejenak;
Angka 0 (nol) adalah pengganti “kita” manusia, karena sesungguhnya, kita tidak memiliki daya dan kekuatan apapun kecuali kekuatan Allah.
Angka 1 (Satu) adalah perlambang yang Maha Wujud, yaitu Allah. Para Arifin sering mengumandangkan kalimah tayyibah berikut; “Laa maujuda ilallah, laa ma’buda ilallah, laa matluuba ilallah, laa maksuda ilallah” , karena memang demikianlah kenyataannya.
Sang teman berkata, jika kita merasa dan berpikir apa yang kita miliki dan kita nikmati sekarang adalah 100% hasil usaha dan kerja keras serta kepandaian kita, maka itu artinya adalah kita sedang berada pada posisi 0 X 1=0. Artinya kita meniadakan Allah, dan seolah-olah semuanya hasil dari usaha kita, dan seperti perkalian diatas, maka secara hakekat, apa yang kita usahakan dan kita miliki adalan nol, tidak mendapatkan balasan diakherat sama sekali. Dan kita berada dalam kerugian yang nyata, karena kita telah meniadakan Allah.
Kemudian pada saat timbul sedikit kesadaran kita, bahwa apa yang kita dapat dan kita miliki adalah hasil kerja dan usaha kita, kemudian disertai adanya campur tangan Allah, artinya kita berada pada posisi 1 x 1 = 1. Selama kita masih merasa ada keakuan kita, kita masih merasa bahwa kita turut serta dalam keberhasilan yang kita nikmati, maka hasil yang kita capai secara maksimum adalah 1, kita hanya mendapatkan apa yang kita usahakan saja, yaitu dunia, tapi akherat, kita tidak mendapatkan apapun.
Sikap terbaik yang seharusnya kita miliki, kata sang teman, adalah 1 x 0 = ~(tak terhingga). Artinya kita menyerahkan segala urusan kita kepada Allah, bersandar hanya kepada Allah dan menyerahkan hasilnya kepada Allah. Kita hanya wajib berusaha, tapi tidak wajib berhasil dan jangan pernah merasa bahwa kita ada disana, karena kita adalah bukan apa-apa.
Friday, February 16, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment