“......Ingat...jangan ber-ghibah, dosa!!!!!”
Demikian sebuah kalimat pendek yang tertulis pada selembar post-it kecil yang ditempal di Pc seorang sahabat. Sebuah pesan singkat yang sarat makna dan nasehat. Terkadang memang kita membutuhkan sebuah stimulasi terhadap pikiran dan mental kita untuk melakukan sesuatu, dan pesan tadi adalah sebuah stimulasi yang sangat positif yang insya Allah akan menuntun penulisnya untuk selalu membaca dan melaksanakan pesan tersebut.
Ber-ghibah, membicarakan orang lain, biasanya kejelekan dan kekurangan orang lain adalah sesuatu yang sia-sia dan sangat dicela agama.
Ber-ghibah tidak akan mendatangkan sesuatupun manfaat bagi pelakunya selain perasaan negatif yang akan mempengaruhi pola pikir dan perbuatannya. Jika seseorang sudah terbiasa ber-ghibah terhadap seseorang, maka secara sadar atau tidak, dia telah merekam suatu image negatif dalam hati dan pikirannya, sehingga apapun yang telah dan akan dilakukan orang yang dibicarakannya selalu ia asumsikan negatif.
Ber-ghibah akan menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi pelakunya, karena setiap ia bertemu orang yang dia bicarakan, hati kecilnya akan menyalahkannya, meskipun orang yang ia bicarakan itu tidak mengetahuinya. Entah apa lagi deskripsinya, yang jelas, kita tidak akan mendapatkan apapun dari ghibah.
Ber-ghibah juga akan menyita waktu kita untuk berdzikir kepada Allah, ber-ghibah juga akan mengurangi kesempatan kita untuk ber-muhasabah terhadap diri kita sendiri, ber-ghibah juga mengurangi waktu kita untuk menambah ilmu, ....Ingat, jangan ber-ghibah, dosa!!!
Ghibah juga identik dengan olok-olok, bukan cuma membicarakan aib orang lain, bahkan ayat-ayat dan rasul-rasul Allah-pun mereka jadikan bahan gunjingan dan olok-olok. Banyak sekali ayat-ayat al qur’an yang menceritakan bagaimana orang-orang kafir dan kaum jahiliyah mengolok-olok ayat dan rasul Allah; seperti ayat-ayat berikut;
56. Dan tidaklah kami mengutus rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyap kan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat kami dan peringatan- peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan. (Al kahfi:56)
106. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok. (al Kahfi:106)
36. Dan apahila orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka Hanya membuat kamu menjadi olok-olok. (mereka mengatakan): "Apakah Ini orang yang mencela tuhan-tuhan-mu?", padahal mereka adaIah orang-orang yang ingkar mengingat Allah yang Maha Pemurah. (An anbiya:36)
9. Dan apabila dia mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat kami, Maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok. Merekalah[1382] yang memperoleh azab yang menghinakan. (45:9)
[1382] Maksudnya: orang-orang yang banyak berdusta dan berdosa yang tersebut dalam ayat 7 di atas.
35. Yang demikian itu, Karena Sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokan dan kamu Telah ditipu oleh kehidupan dunia, Maka pada hari Ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertaubat. (45:35)
Dan masih banyak lagi ayat senada yang mengecam dan mengancam pelaku ghibah dengan Neraka Jahanam, azab yang menghinakan,tidak dikeluarkan dari api neraka dan tidak diberi kesempatan untuk bertaubat......
Nah lho, sekarang kita disadarkan bahwa ber-ghibah, olok-olok atau bergunjing itu perbuatan orang kafir, kaum jahiliyah dan orang-orang fasik yang akan mendapat azab Allah. Sungguh sebuah ironi jika kita masih ber-ghibah sementara Islam dan kebenaran telah datang 1427 tahun yang lalu, yang melalui ayat-ayat al qur’an yang dibawanya melarang atau bahkan sangat membenci perbuatan itu, karena memang tidak mendatangkan kebaikan apapun pada kita, kecuali sebuah kemunduran, ya kita mundur lagi menjadi umat jahiliyah...kita mundur lagi menjadi kaum fasikin, kita kembali lagi menjadi kaum kafirin, Naudzubilah.......
Penulis sangat yakin jika kita semua menginginkan ridha dan syurganya Allah, dan di syurga itu tidak ada senda gurau serta perkataan dan perbuatan yang sia-sia, kecuali ucapan “salam”, sebagaimana ayat berikut;
24. Sebagai balasan bagi apa yang Telah mereka kerjakan.
25. Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa,
26. Akan tetapi mereka mendengar Ucapan salam. (waqiah:24-26)
Mari ganti ghibah dengan Dzikir.....jauh lebih asyik dan menyehatkan
Desember 12, 2006√
Friday, February 16, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment